Surabaya Deflasi 0,07%, Mentan Puji Eri Cahyadi Patut Dicontoh Daerah Lain!

Reporter : -
Surabaya Deflasi 0,07%, Mentan Puji Eri Cahyadi Patut Dicontoh Daerah Lain!
DEFLASI: Surabaya mengalami tingkat deflasi month to month (m-to-m) 0,07% pada Agustus. | Grafis: BPS Surabaya

SURABAYA | Barometer Jatim – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memuji kinerja Pemkot Surabaya yang berhasil mengendalikan inflasi, bahkan mengalami deflasi 0,07% (m-t-m) pada Agustus 2025. Dia menyebut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi patut menjadi contoh bagi daerah lain.

"Pak Wali Kota Eri Cahyadi luar biasa, karena Surabaya deflasi 0,07 persen. Ini harus menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” ujar Amran saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Jawa Timur di Taman 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Selasa (23/9/2025).

Dalam acara tersebut, Pemkot Surabaya berkolaborasi bersama Bulog dan Pemprov Jawa Timur menyediakan 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta berbagai komoditas lain seperti telur, minyak, gula, cabai, dan bawang.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menekankan pentingnya menjaga harga beras tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurutnya, Surabaya sudah melakukan hal tersebut dan terus menjaga pasokan beras SPHP di setiap pasar.

"Kami lanjutkan pengecekan terus-menerus. Jangan menjual beras di atas HET, terima kasih," tegasnya.

2.400 Ton Beras SPHP

Amran menjelaskan, Jawa Timur menjadi lokasi operasi pasar besar-besaran dengan pelepasan 2.400 ton beras SPHP. Dia juga memastikan, kegiatan ini akan terus berlanjut ke daerah lain diawali dari Jawa Timur.

"Kita melepas 2.400 ton hari ini, dan ini kita lanjutkan terus-menerus, bukan hari ini saja. Kami minta Bulog buka 24 jam. Kita tidak boleh biarkan rakyat jalan sendiri," katanya.

GPM: Menteri Amran bersama Wali Kota Eri hadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/HPSGPM: Menteri Amran bersama Wali Kota Eri hadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

Amran menambahkan, Presiden Prabowo Subianto meminta dirinya untuk turun langsung ke lapangan memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun.

Dia juga menyampaikan, stok beras nasional saat ini mencapai 1,3 juta ton dan masih ada 1 juta ton yang akan digunakan untuk operasi pasar hingga akhir tahun.

"Stok kita tertinggi selama merdeka dan kami sangat mengapresiasi Ibu Gubernur dan Pak Wali Kota yang turun ke lapangan, mengecek langsung, dan mendengarkan suara rakyat," tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan, GPM di Taman Mundu merupakan hasil kerja sama dengan Kanwil Bulog dan Pemprov Jawa Timur.

"Hari ini, sebenarnya semuanya dicover oleh kerja sama dengan Kanwil Bulog Jawa Timur dan teman-teman dari provinsi. Jadi, penyediaan komoditasnya disediakan oleh teman-teman dari provinsi dan Bulog Kanwil Jawa Timur," jelasnya.

Antiek menekankan, GPM kali ini lebih banyak menyediakan beras SPHP, meski begitu komoditas lain juga disediakan seperti telur, minyak, cabai dan bawang.

“Untuk beras disediakan 10 ton, telur 100 kilogram, gula 1 ton, minyak 700 liter, serta cabai dan bawang masing-masing 200 kilogram,” terangnya.

Terkait dampak GPM, Antiek menyebut kegiatan ini berkontribusi pada deflasi yang dialami Surabaya saat ini.

"Kita saat ini malah deflasi 0,07%, dimana memang komoditas khususnya beras ini tidak masuk di 10 besar yang menyumbang inflasi," ujar Antiek.

Dia juga menegaskan Pemkot Surabaya terus melakukan GPM, pasar murah, dan intervensi langsung ke pasar untuk menjaga stabilitas harga.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.