Gus Fawait Sebut Ansor Jatim Tunjukkan Levelnya: Memang Harus Nubruk Tembok Provinsi!

JEMBER | Barometer Jatim – Bupati Jember yang juga Penasihat Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kencong, Muhammad Fawait alias Gus Fawait menyebut Ketua PW GP Ansor Jatim, Musaffa Safril menunjukkan levelnya karena berani menabrak 'tembok provinsi'.
“Pak Ketua PW ini menunjukkan hari ini, bahwa memang PW itu levelnya provinsi. Dan kalau betul-betul ingin menjadi tokoh di level provinsi, memang harus nubruk (menabrak) tembok selevel provinsi,” kelarnya saat pelantikan PC GP Ansor Kencong masa khidmat 2024-2028 di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (5/5/2025).
“Ndak perlu saya jelaskan tapi ya? Bahaya kalau saya jelaskan itu. Saya tidak manasi, cuma saya ngobongi,” candanya yang disambut gergeran hadirin.
Tak berhenti di situ, Gus Fawait juga menyebut karir lanjutan Ketua PW Ansor Jatim berpotensi di atas kepala daerah karena lawannya saat ini tak tanggung-tanggung: tembok provinsi. Padahal mantan bendahara PW Ansor Jatim saja bisa melesat menjadi bupati.
“Saya bahagia, saya bangga. Kenapa? Karena waktu itu saya aktif sebagai bendahara. Jadi kayaknya mau jadi bupati harus jadi bendahara PW, Pak Ketua. Gus Yani (Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani) itu kan bendahara, Jember bendahara juga ini. Tapi kalau ketua atasnya lagi, insyaallah. Sekarang saja lawannya sudah ini..” katanya sambil menggerak-gerakkan tangan lalu terkekeh.
Sindiran Sekdaprov
Siapa tembok provinsi yang dimaksud? Gus Fawait memang enggan blakblakan. Namun belakangan hubungan Ansor Jatim dengan pihak Pemprov Jatim memang 'sedang tidak baik-baik saja'.
Paling terang benderang, saat Ansor Jatim tersinggung dengan ucapan Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono dalam acara pelantikan PW Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim masa khidmat 2024-2027 di Gedung PWNU Jatim, Minggu (20/4/2025).
Adhy yang hadir mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa pelantikan pengurus di Gedung Jatim Expo bukan ukuran organisasi tersebut maju dan berkembang.
“Jadi kalau tadi dikatakan dari Mas Rafli (Ketua PW IPNU Jatim, Muhammad Rafli Rifki Reza) bahwa kita belum bisa di Jatim Expo, Jatim Expo bukan sebagai ukuran bahwa organisasi itu maju dan berkembang,” kata Adhy.
Justru pelantikan di Gedung PWNU Jatim jauh lebih penting, karena Jatim Expo milik BUMD Pemprov Jatim sedangkan PWNU Jatim milik umat Islam semuanya.
“Oleh karena itu jangan takut, tadi (acara pelantikan IPNU Jatim) adalah prosesi yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Pernyataan Adhy tersebut dimaknai Ansor Jatim sebagai sindiran, mengingat delapan hari sebelumnya, Minggu (12/4/2025), Ansor Jatim masa khidmat 2024-2028 yang dinakhodai Safril menggelar pelantikan secara megah dengan beragam rangkaian kegiatan dari pagi hingga malam di Jatim Expo.
Dalam acara pelantikan Ansor tersebut, Khofifah yang diundang tidak hadir. Bahkan tidak ada satu pun pejabat Pemprov Jatim yang hadir mewakili gubernur.
REAKSI UCAPAN SEKDA: Musaffa Safril lewat akun Instagramnya mereaksi sindiran Adhy Karyono. | Foto: IG
Safril, lewat akun Instagramnya @musaffa.safril, mereaksi tajam sindiran Adhy dengan menyebut protes yang disuarakan sebagian kader Ansor Jatim tidak bisa serta merta dianggap sebagai reaksi berlebihan atau tanpa alasan.
“Sebab, jika kita melihat secara utuh, ada rentetan dinamika menjelang pelaksanaan kegiatan tersebut -- termasuk berbagai bentuk "ancaman" dan "gangguan" yang dilancarkan oleh sejumlah pihak yang berada di lingkungan sekitar beliau -- yang secara nyata berupaya menggagalkan acara tersebut,” tulisnya.
“Dalam konteks itu, wajar jika kemudian muncul tafsir dari sebagian kader bahwa pernyataan beliau bukan sekadar kekhilafan atau salah ucap. Ada kesan bahwa pernyataan tersebut mengandung sindiran yang disengaja, bahkan ditafsirkan oleh sebagian kader sebagai bentuk upaya "cari muka" kepada pihak tertentu.”
Bagi kami, lanjut Safril, Ansor Jatim adalah organisasi besar yang menjunjung tinggi adab dan etika dalam bermuamalah, tetapi juga memiliki harga diri yang harus dijaga.
“Oleh karena itu, jika ada pihak yang dianggap menyentil kehormatan organisasi, maka wajar bila muncul reaksi dari para kader yang merasa memiliki dan mencintai organisasi ini sepenuh hati,” ucapnya.{*}
| Baca berita Ansor Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur