Gus Ipul Melawak di PPP, Pendukung Sibuk Serang Khofifah

Reporter : barometerjatim.com -
Gus Ipul Melawak di PPP, Pendukung Sibuk Serang Khofifah

'MELAWAK & MENYERANG': Gus Ipul di arena Rapimwil IV DPW PPP Jatim (foto kiri) dan Gus Fahrur menunjukkan selembar kertas berisi curahan hatinya agar Khofifah dari Mensos. | Foto: Barometerjatim.com/ENEF MADURY

SURABAYA, Barometerjatim.com Dari hari ke hari, semakin bikin tersenyum saja melihat menuver politik terkait Pilgub Jatim 2018 yang dipertontonkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan sejumlah pendukungnya.

Jika Gus Ipul asyik 'melawak' saat pemaparan visi-misi bakal Cagub di arena Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) IV DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jatim dan Halaqoh Ulama, sekelompok orang yang menamakan diri forum kiai kampung terlihat sibuk menyerang bakal Cagub lainnya, Khofifah Indar Parawansa.

Kok Gus Ipul 'melawak'? Ya, Bakal Cagub yang diusung PKB-PDIP itu rupanya 'penghibur podium' nan ulung. Bahkan kader PPP peserta Rapimwil sampai dibuat terpingkal-pingkal karena ajang pemaparan visi-misi, Minggu (3/12) malam, berubah menjadi 'panggung hiburan' bersama Gus Ipul.

Baca: PPP Tak Akan Usung Calon Kepala Daerah Cengengesan

Wakil gubernur Jatim itu bahkan terlihat ogah-ogahan memaparkan visi-misi karena tidak terlalu yakin kalau rekomendasi DPP PPP akan jatuh ke pangkuannya. Terlebih Khofifah yang lebih dulu memaparkan visi-misinya mendapat sambutan hangat, terutama dari Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy.

"Nanti pada saatnya (visi-misi) akan saya sampaikan (secara gamblang) karena PPP ini belum pasti," katanya yang mulai disambut tawa peserta. "Ini partai tak tentu," lanjutnya yang kembali disambut tawa peserta, bahkan lebih keras.

"Ndak apa-apa, tadi sebelum masuk ke sini saya sudah ditanya wartawan, gimana kalau tidak didukung PPP? Sama sekali saya tak kecewa, karena sejak awal sudah saya sadari mendaftar ke sini ini segala kemungkinan bisa terjadi," kata mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut.

Baca: Dielu-elukan di Rapimwil, Rekom PPP Mengarah ke Khofifah

Mendaftar ke PPP, lanjut Gus Ipul, karena dirinya memang ingin sekaligus untuk menyampaikan pikiran-pikirannya sampai tuntas. Sayangnya sebelum tuntas PPP dinilainya melakukan perubahan policy.

"Dadi aku dewe maleh aras-arasen. Awak ngoyo.. ngoyo.. ngoyo.. Ngene.. ngene.. ngene.. ngene.. Mari ngono.. klutek! (Saya sendiri jadi malas karena sudah berusaha keras, begini-begitu, tapi akhirnya tak jelas," katanya yang membuat peserta Rapimwil semakin terpingkal-pingkal.

Meski tak tampil maksimal, Gus Ipul tetap menyampaikan visi-misinya, termasuk bicara soal kemiskinan dan kesenjangan. Namun, sekali lagi, dia tidak memaparkan secara detail dengan dalih PPP belum jelas bakal mengusungnya.

Baca: Ketum Hanura: Jangan Coba-coba Berkhianat! Itu Pesan Saya

"Nanti kita bicara lagi soal kesenjangan ini, saya harus simpan sekarang ini. Kalau dulu los-losan saja, akhir-akhir ini saya agak ngerem sedikit," katanya, kembali disambut tawa peserta Rapimwil.

Lalu dia cerita soal kondisi pertanian di Jatim yang masih membutuhkan banyak penyelesaian dengan cara-cara inovatif. "Itulah beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Tapi terus terang saya juga.. Nantilah pada saatnya. (Soal) DPP ngasih rekomendasi atau tidak, saya akan tetap datang ke kiai-kiai PPP. Saya akan temui satu-satu," katanya, kali ini nada bicaranya agak menurun.

Peserta Rapimwil yang semula riuh menyambut lelucon Gus Ipul, sejenak berubah terdiam. Tiba-tiba, "Allahu Akbar!" teriak Gus Ipul. "Allahumma sholli ala Muhammad."

Baca: Hanura Turunkan Rekom, Modal Khofifah-Emil Jadi 26 Kursi

"Saya diundang tak diundang, haulnya bapaknya sampeyan saya akan datang," lanjut Gus Ipul kembali membuat seisi ruangan riuh. "Ini sudah mentok," tandasnya, sementara peserta Rapimwil tak henti terbahak-bahak.

Namun di sela koor tertawa berlangsung, tiba-tiba salah seorang peserta nyeletuk, "Iki sing ngarai gak mentolo (Ini yang membuat tidak tega)," katanya membuat peserta lainnya yang belum berhenti tertawa, kembali melanjutnya tertawanya.

Sejenak, ruangan kembali sunyi. Tapi setelah itu Gus Ipul berseloroh lagi, "Nang njobo mepe-mepe ngawe sepatu. WPP (Wanita Persatuan Pembangunan) I love you, katanya kembali mengundang tawa. Wis dikeki I love you.. sik gak yo embuh," sambung Gus Ipul yang semakin mengocok perut peserta Rapimwil.

Baca: Ketua Fatayat Pimpin Timses, Peneliti: Itu Membahayakan NU

"Pun ngoten mawon, empun, wis," lanjut Gus Ipul. Namun salah seorang peserta kembali nyeletuk, "Lemes.." Gus Ipul pun menimpali, "Lho, ndaaaak lemes? Semangat, tapi yo engko sik, wong gurung jelas," katanya dan seisi ruangan ger-geran lagi.

Di akhir pemaparannya, Gus Ipul menandaskan semua persoalan butuh pertolongan dari Allah untuk menyelesaikannya. Tapi saat diamini peserta, Gus Ipul lagi-lagi melontarkan kalimat yang ujung-ujungnya guyonan.

"Bersama PPP ini lho saya berharap mendapat pertolongan Allah. Matur nuwun ya Bu. Metu mepe ngawe sepatu, WPP I love you," pungkasnya dan untuk kali kesekian peserta Rapimwil dibuat terpingkal-pingkal.

Mulai Mendikte Presiden

PUTRA-PUTRI BANGSA BERPRESTASI: Presiden Joko Widodo, Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Wapres Jusuf Kalla di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata. | Foto: IstPUTRA-PUTRI BANGSA BERPRESTASI: Presiden Joko Widodo, Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Wapres Jusuf Kalla di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata. | Foto: Ist PUTRA-PUTRI BANGSA BERPRESTASI: Presiden Joko Widodo, Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Wapres Jusuf Kalla di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata, Jakarta. | Foto: Ist

Nah, dua hari usai Gus Ipul 'melawak' nan heboh di panggung Rapimwil PPP Jatim, Selasa (5/12) hari ini sekelompok orang pendukung Gus Ipul yang menamakan diri 'kiai kampung' untuk kali kesekian melakukan akrobat politik.

Seperti biasa, forum yang dimotori Fahrurrozi -- akrab disapa Gus Fahrur -- itu menggelar jumpa pers di sebuah restoran untuk membuat statement-statement yang 'menyerang' Khofifah.

Namun isu yang diusung pun diulang-ulang, meminta Khofifah agar mundur dari jabatan sebagai Menteri Sosial (Mensos). Bahkan kali ini sampai mendikte Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar me-reshuffle menteri berprestasi versi hasil survei Populi Center itu.

Baca: Serang Emil, Lupakah PDIP Kalau Anas Politikus Kutu Loncat?

Gus Fahrur menilai rancu posisi Khofifah sebagai Mensos dan bakal Cagub Jatim. Untuk itu Presiden Jokowi diharapkan sebelum tanggal 20 ada acara HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional) untuk me-reshuffle beliau, supaya Pak Jokowi tidak dianggap, eh.. berpihak pada calon tertentu, katanya.

Statement Gus Fahrur ini seperti pemutaran ulang pesan propaganda berantai yang beredar di sejumlah grup WhatsApp (WA) minggu ini, terkait HKSN yang akan digelar di Surabaya yang dipropagandakan sebagai kampanye terselubung bagi Khofifah. Padahal HKSN digelar terjadwal dan atas kesediaan kepala daerah.

Lucunya lagi, Gus Fahrur juga 'mengiming-imingi' Presiden Jokowi akan didukungnya di Pilpres 2019 jika bersedia me-reshuffle Khofifah sebelum tanggal itu. Insyaallah kiai kampung suatu ketika akan mendeklarasikan Bapak Jokowi untuk terpilih menjadi presiden yang akan datang, katanya.

Baca: PDIP Rajin Komentar Negatif, Pengamat: Awas Bumerang!

Lantas, bagaimana dengan Gus Ipul yang didukungnya, mengapa tidak didesak mundur dari jabatan Wahub Jatim?

Saya kemarin dapat WA dari media online, itu ada nama Pak Anom (Anom Surahno) dari Biro Hukum (Pemprov Jatim) yang mengatakan, bahwasannya seorang wakil gubernur tidak harus mundur jika ingin mencalonkan gubernur. Karena beliau tidak termasuk kelompok TNI/Polri dan PNS, akunya.

Wartawan pun mencecarnya, terus apa bedanya dengan Khofifah sebagai menteri yang juga tidak disebut dalam aturan harus mundur? Apa semata-mata karena takut dengan Khofifah?

Oleh karena itu kami mendesak kepada Bapak Presiden Jokowi yang sekaligus atasannya Bu Khofifah untuk supaya.. karena Pak Jokowi termasuk eh.. kami gadang-gadang untuk eh berangkat menjadi presiden yang akan datang, sehingga eh.. apa istilahnya image Pak Jokowi, eh.. beliau sebagai pengayom seluruh masyarakat Indonesia akan terjaga dari hal-hal tersebut, jawabnya panjang lebar.

Baca: Zulkifli: Tak Ada Aturan Khofifah Mundur, Terserah Presiden

Jika Gus Fahrur khawatir Khofifah akan menggunakan fasilitas negara kalau tidak mundur, bukankah Gus Ipul juga pejabat publik?

Lha iya, begini ya. Mensos itu beda dengan menteri BUMN, misalkan. Beda dengan Menkumham, beda dengan menteri-menteri yang setiap hari sifatnya tidak berhubungan dengan sosial. Andaikan beliau tidak Mensos kami tidak akan mempermasalahkan, katanya.

Di sisi lain, Gus Fahrur juga ngotot Gus Ipul yang didukungnya tidak perlu mundur. Untuk Gus Ipul ndak ada aturan yang saya peroleh dari keterangan Biro Hukum (Pemprov). Mungkin hanya cuti pada waktu kampanye kemudian kembali lagi setelah Pilgub, ucapnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.