CELURIT EMAS: Penyair D Zawawi "Celurit Emas" Imron membacakan syair saat Soft Launching Mars Asli Hubbul Wathon karya KH Abdul Wahab Chasbullah di halaman Gedung Astra Nawa, Gayungsari Timur, Surabaya, Minggu (20/8) malam. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Jika Dewan Kurator Museum NU, Drs H Choirul Anam menyebut syair/lirik lagu
Syubbanul Wathon karya KH Abdul Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) yang beredar saat ini 'dhoif', lantas syair mana yang asli? "(Syair) dari KH Abdul Halim, Sekpri (Sekretaris Pribadi) Mbah Wahab," ungkap tokoh NU yang akrab disapa Cak Anam itu, Senin (21/8). Kiai Halim yang dimaksud yakni KH Abdul Chalim Leuwimunding (
muassis NU Surabaya), ayahanda KH Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet dan Surabaya. Syair
Hubbul Wathon -- Cak Anam tidak menyebut
Syubbanul Wathon -- ditulis di buku riwayat hidup Mbah Wahab dengan tulisan Arab pegon. "Di dalamnya diberi NB (
notabene) telah dikoreksi Mbah Wahab dan diizinkan untuk diterbitkan. Jadi yang sahih yang ini, kalau yang tadi (
Syubbanul Wathon) dhoif," jelasnya. Bahkan, tutur Cak Anam, Ketua PCNU Surabaya, Dr Muhibbin Zuhri menginformasikan kalau
Syubbanul Wathon bukan syair karya Mbah Wahab, melainkan milik Nahdlatul Wathan (NW) Lombok. "Di website NW Lombok persis lagunya Yalal Wathan itu," katanya. Baca:
Meluruskan Sejarah Hubbul Wathon Karya Mbah Wahab Karena itu, Cak Anam mengajak, terutama kalangan pesantren, untuk menyebarkan syair Mbah Wahab yang asli. "(Dulu) saya juga mendengar para kiai sepuh kalau di mushala menyanyikan ini," katanya sambil menyanyikan syair Mbah Wahab yang disambut aplaus hadirin. (
Baca: Syair Asli Hubbul Wathon) "Lho, saya ini hafal syairnya Mbah Wahab,
wong saya yang nulis (
buku KH Abdul Wahab Chasbullah Hidup dan Perjuangannya yang di dalamnya memuat syair asli Mbah Wahab)." Bagi Cak Anam, isi syair Mbah Wahab ini luar biasa. "Dunia ini bukan untuk menetap (
maa lil maqor).
Wainnamaa hiya lil mamar, hanya untuk berlabuh. Ini kan maknanya dalam," katanya mengutip syair. "Karena itu raihlah cita-cita setinggi bulan. Jangan jadi binatang/sapi perahan. Coba, bayangkan. Ini nggak main-main. Mbah Wahab ini luar biasa," tambahnya. Cak Anam bahkan sudah membuat lagu Hubbul Wathon dengan aransemen baru yang dibuat Nazar Albatati dari Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Jatim. Nazar tercatat masih famili Nyai Hamzah, ibunda KH Imron Hamzah (mantan Rais Syuriah PWNU Jatim). "Nanti saya minta Pak Nazar bikin khusus aransemen untuk anak-anak. Itu kan menarik," ucapnya. Baca:
4 Alasan Kiai Pengasuh Ponpes Besar Dukung Khofifah Sebelumnya, Minggu (20/8), digelar Soft Launching Mars Asli Hubbul Wathon karya KH Abdul Wahab Chasbullah di halaman Gedung Astra Nawa, Gayungsari Timur, Surabaya. Hadir dalam acara tersebut sejumlah kiai pengasuh Ponpes, termasuk KH Asep Saifuddin Chalim (Ponpes Amanatul Ummah, Pacet dan Surabaya), putra-putri Mbah Wahab di antaranya KH Hasib Wahab, Nyai Hj Mahfudhoh Ali Ubaid dan Nyai Hj Munzidah Wahab, Mensos Khofifah Indar Parawansa dan penyair D Zawawi Imron.
SYAIR ASLI HUBBUL WATHON

SYAIR ASLI: Syair Hubbul Wathon karya KH Abdul Wahab Chasbullah | Foto: Capture Buku KH Abdul Wahab Chasbullah Hudup dan Perjuangannya.
Hai patriot bangsa, hai patriot bangsa Cinta tanah air itu bagian dari iman Cintailah tanah airmu, wahai patriot bangsa Janganlah kalian menjadi bangsa terjajah
Sungguh kemuliaan itu hanya bisa dicapai dengan tindakan Bukan hanya dengan kata-kata Maka berbuatlah untuk menggapai cita-cita Dan jangan cuma bicara
Duniamu bukan untuk menetap Tapi cuma tempat untuk berlabuh Maka berbuatlah sesuai yang Dia perintahkan Jangan mau jadi sapi perahan
Kalian tak tahu siapa pemutar balik fakta Kalian tak pikirkan apa yang telah berubah Dimana perjalanan akan berakhir Bagaimana peristiwa bisa berakhir
Atau mereka memberimu minum Juga kepada ternakmu Atau mereka melepaskanmu dari beban Ataukah malah menenggelamkanmu dalam beban
Hai, pemilik pikiran yang jernih Hai, pemilik hati yang lembut Jadilah orang yang tinggi cita-cita Jangan jadi ternak gembala
SYAIR YANG BEREDAR SAAT INI:
Pusaka hati wahai tanah airku Cintaiku dalam imanku Jangan halangkan nasibku Bangkitlah hai bangsaku
Indonesia negeriku Engkau panji martabatku Siapa datang mengancammu Kan binasa di bawah durimu