Darurat Corona, Sarmuji Minta Cukai Ethanol Dibebaskan

-
Darurat Corona, Sarmuji Minta Cukai Ethanol Dibebaskan
BANTUAN ETHANOL: Sarmuji (kiri) dampingi penyerahan bantuan ethanol ke Pemprov Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS SURABAYA, Barometerjatim.com Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Sarmuji meminta pemerintah agar membebaskan cukai ethanol untuk kepentingan medis dan sosial. "Kebijakan ini nanti kita bicarakan dengan Kementerian Keuangan. Saya yakin, semua sekarang mengerti kebutuhan tanggap darurat ini," kata Sarmuji, usai mendampingi PT Molindo Raya Industrial Lawang memberikan bantuan ethanol 70 persen sebanyak 20.000 liter kepada Pemprov Jatim, Kamis (26/3/2020) sore. Menurut Sarmuji, kebutuhan ethanol -- bahan baku pembuatan seperti disinfektan dan hand sanitizer -- untuk tanggap darurat penanggulangan wabah virus Corona (Covid-19) saat ini sangat banyak. Kalau masih dibebani dengan cukai maka semakin memberatkan masyarakat. "Khusus untuk penanggulangan bencana Convid-19 kita juga akan awasi. Jangan sampai nanti atas nama Convid-19 kemudian disalahgunakan, karena ini barang yang sensitif," ucapnya. "Tetapi kita bicara khusus untuk penanggulangan Convid-19 itu, sebaiknya cukainya dibebaskan," tandas politikus yang juga ketua DPD Partai Golkar Jatim tersebut. Selain itu, untuk menjaga kelangsungan suplai bahan baku, Sarmuji minta pemerintah untuk sementara waktu menghentikan atau melarang ekspor bahan baku ethanol. "Karena kalau tidak ada larangan ekspor bahan baku, nanti ketersediaannya menjadi terganggu. Kita semua berebut sekarang, berebut ethanol dan harus ada kontinuitas, jaminan pasokan," katanya. CUKAI ETHANOL: Sarmuji, minta pemerintah bebaskan cukai ethanol demi tanggulangi Covid-10. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HSCUKAI ETHANOL: Sarmuji, minta pemerintah bebaskan cukai ethanol demi tanggulangi Covid-10. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS CUKAI ETHANOL: Sarmuji, minta pemerintah bebaskan cukai ethanol demi tanggulangi Covid-10. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS Nah, salah satu jaminan pasokan kalau bahan baku tersedia dalam jumlah yang cukup. Karena itu, sekali lagi, Sarmuji mendesak pemerintah supaya ekspor bahan baku untuk ethanol dihentikan. Paling tidak untuk penanggulangan Covid-19. Apalagi produksi ethanol di Jatim jumlahnya cukup banyak. "Enggak usah khawatir, Bu Gubernur tadi baru tahu katanya kalau ethanol di Jatim itu produksinya banyak, jutaan liter," tandasnya. "Bu Gubernur tadi tanya: Kita cari ethanol susah. Ya mungkin karena belum tahu tempatnya. Alhamdulillah kita sambungkan, bukan hanya jualnya dimana tapi pabriknya tahu sekarang," imbuh Sarmuji. Gayung pun bersambut. Langkah Sarmuji ini mendapat dukungan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, usulan ini sama dengan kebijakan pemerintah untuk setop ekspor Alat Pelindung Diri (APD) karena kebutuhan dalam negeri sedang banyak. "Jadi saya seiring dengan yang disampaikan Pak Sarmuji, untuk raw material ethanol ini bisa setop sementara ekspornya agar pemenuhan kebutuhan ethanol dalam negeri bisa tercukupi," kata Khofifah. ยป Baca Berita Terkait Wabah Corona
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.