Petani di Lamongan Marah, Demo Tuntut Tambak Liar di Area Rawa Segera Dibongkar!

Reporter : -
Petani di Lamongan Marah, Demo Tuntut Tambak Liar di Area Rawa Segera Dibongkar!
BONGKAR TAMBAK LIAR: Massa menggelar aksi unjuk rasa di area Rawa Sekaran Lamongan. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM

LAMONGAN | Barometer Jatim – Ratusan massa, sebagian besar petani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Peduli Rawa se-Lamongan menggelar aksi unjuk rasa di area Rawa Sekaran, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Kamis (15/8/2024).

Mereka menuntut pemerintah untuk segera bertindak untuk membongkar tambak liar di sekitar rawa Sekaran, rawa Manyar, rawa Semando, yang selama ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian tanpa izin.

Penanggung jawab aksi, Sukadi dalam orasinya mengatakan, keberadaan tambak liar tersebut sangat merugikan petani, mengingat keberadaan rawa se-Kabupaten Lamongan selama ini berfungsi sebagai tandon air untuk mengairi sawah milik petani padi di lima kecamatan.

“Keluhan para petani sudah hampir kurang lebih 30 tahun, dan tidak bisa berbuat banyak untuk bisa mengadu ke pemerintah,” teriaknya.

Pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jatim, selama ini juga disebutnya tutup mata terkait dampak dari adanya penjarahan rawa Sekaran oleh petambak liar.

Bagi petani, tandas Sukadi, keberadaan tambak liar di kawasan rawa Sekaran melanggar undang-undang, yang mengakibatkan lima kecamatan kekurangan dan permasalahan timbul bila musim hujan.

“Secara otomatis bila keberadaan tambak liar tidak dibongkar, akan menghambat program swasembada pangan dan bisa mengakibatkan gagal panen total,” katanya.

Terlebih debit air selama ini di area waduk dieksploitasi para petambak liar membuat wilayah lima kecamatan kekurangan air

“Kami berharap kepada pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi Jatim, Kementerian SDA, untuk segera menindaklanjuti keluhan masyarakat dengan segara membongkar tambak liar yang ada di rawa Sekaran,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan alih fungsi rawa Sekaran menjadi tambak liar adalah masalah kompleks dan dampaknya menimbulkan kerugian yang sangat besar.

“Warga sering bertikai dan terjadinya keributan antarpetani pengguna air sawah. Pemerintah pusat segera menfungsikan rawa Sekaran sebagai semestinya, agar ke depannya tidak terjadi gagal panen,” imbuh Sukadi.{*}

| Baca berita Lamongan. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.