Stunting Turun Drastis dari 27,05% Jadi 9,4%, Lamongan Diganjar Penghargaan BKKBN!

LAMONGAN | Barometer Jatim – Sukses menurunkan angka stunting, Pemkab Lamongan diganjar penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penganugrahan Tanda Penghargaan Bidang Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2024 kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi 2023 tersebut diserahkan Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi alias Pak Yes di Kota Semarang, Jumat malam (28/6/2024).
Menurut Yuhronur, penghargaan tersebut menjadi spirit dan motivasi bersama untuk terus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Ini menjadi komitmen kita bersama menciptakan generasi yang unggul, berkualitas, dan berkarakter agar anak-anak kita menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Pak Yes menjelaskan, angka stunting di Lamongan sempat mencapai 27,05% di 2022. Dengan berbagai kolaborasi pentahelix, angka tersebut mengalami penurunan secara drastis menjadi 9,4% pada 2023 atau melewati target dari BKKBN sebesar 12,3% di 2024.
“Beragam upaya telah kita lakukan secara bertahap dan berfokus pada penanganan penderita, edukasi kepada orang tua hingga remaja,” ujar Pak Yes.
Sementara itu Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan, untuk membangun SDM Indonesia Emas 2045, pihaknya telah melakukan intervensi variabel atau faktor yang dinilai efektif untuk mencegah lahirnya stunting baru, di antaranya bayi prematur dan pengetahuan pendidikan ibu (faktor sensitif).
“Harapan saya dapat menyasar yang faktor-faktor sensitif untuk menurunkan stunting, maupun mempercepat kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.{*}
| Baca berita Stunting. Baca tulisan terukur Hamim Anwar | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur