Hati-hati Emil! Kemenangan Prabowo Dinilai Buka Peluang Gus Sadad Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

SURABAYA | Barometer Jatim – Khofifah Indar Parawansa memang sudah melontarkan niatnya untuk kembali menggandeng Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2024. Namun dinamika politik bisa saja berubah drastis, terlebih setelah Prabowo Subianto hampir pasti memenangi Pilpres.
Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr Surokim Abdussalam menilai, terpilihnya Prabowo sebagai presiden membuat posisi tawar kader Partai Gerindra lebih besar untuk bertarung di Pilkada serentak 27 November 2024, tak terkecuali di Pilgub Jatim.
“Kemenangan Pak Prabowo tentu membawa efek untuk Mas Sadad maju Pilgub sebagai Wagub mendampingi Bu Khofifah,” kata pengamat yang juga peneliti senior lembaga Surabaya Survey Center (SSC) tersebut kepada Barometer Jatim, Jumat (1/3/2024).
Dari hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Ketua DPD Partai Gerindra, Anwar Sadad alias Gus Sadad memang paling ''nendang' di antara kader Gerindra Jatim dengan kisaran elektabilitas 5-6 persen.
Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim, saat ini maju Caleg DPR RI dari Dapil Jatim 2 (Kabupaten dan Kota Pasuruan serta Probolinggo) dan hampir pasti lolos ke Senayan.
Di Pilpres 2024, Sadad merupakan Panglima Perang Prabowo di Jatim. Bahkan sebuah lembaga survei menyebut, Sadad dan kader Gerindra-lah yang paling berkeringat atas kemenangan tebal 65 persen Prabowo-Gibran di Jatim.
Hanya saja kalau dilihat dari chemistry, tandas Surokim, sepertinya Khofifah lebih memilih Emil yang nirkonflik dengannya selama lima tahun memimpin Jatim.
EMIL ATAU SADAD: Anwar Sadad dan Emil Dardak saat kunjungan kerja di Pasuruan. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
“Tapi harus diakui rating Mas Sadad dengan kemenangan Pak Prabowo di Pilpres otomatis ikut terkerek,” ujar Wakil Rektor III UTM tersebut.
Di luar itu, bursa Cawagub Jatim bakal memanas kalau benar Emil bakal naik ke Jakarta menjadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran seperti yang dispekulasikan sejumlah pihak selama ini.
Namun Surokim melihat peluang Emil menjadi menteri tidak terlalu besar, karena aksesnya hanya mengandalkan lewat jalur Gibran. Diketahui, selama di Pilpres Emil adalah Juru Bicara Cawapres yang juga Wali Kota Solo itu.
“Apalagi di kabinet juga sudah ada Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), saya pikir peluang Mas Emil maju Pilgub mendampingi Bu Khofifah tetap lebih besar,” tandasnya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur