Kiai Pencetus Hari Santri Dukung Khofifah Gubernur Jatim

TANAM POHON ZITUN: Mensos Khofifah Indar Parawansa didampingi KH Thoriq bin Zaid bin Darwis menanam pohon zaitun di kompleks Ponpes Babussalam, Kabupaten Malang. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
MALANG, Barometerjatim.com Khofifah Indar Parawansa atau Saifullah Yusuf yang akan didukung di Pilgub Jatim 2018? "Yang datang ke saya," tegas Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam, Kabupaten Malang, KH Thoriq bin Zaid bin Darwis.
Penegasan kiai pencetus Hari Santri Nasional tersebut disampaikan usai peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 H serta Haul KH Muhammad Said (Pendiri Ponpes Putra Babussalam), Hari Santri Nasional, Haul Habaib dan Masyayikh Pesantren se-Indonesia, Kamis (21/8) sore.
Acara tersebut dihadiri para kiai, habib, pejabat hingga tokoh masyarakat. Hadir pula Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Baca: Gerindra Incar Khofifah karena Kepentingan Rakyat Jatim
Kiai yang lebih populer disapa Gus Thoriq Darwis itu melanjutkan, di antara kandidat yang ada, terutama dari kalangan kader NU, baru Khofifah yang hadir di pesantrennya.
Bagaimana dengan Saifullah Yusuf, apakah belum datang ke Babussalam? "Dulu, tujuh tahun yang lalu," katanya.
Jika besok Saifullah datang ke Babussalam, apakah Gus Thoriq Darwis tetap mendukung Khofifah? "Ya! Secara estetika politik, tetap yang duluan datang yang saya dukung. Saya akan mendukung Bu Khofifah di 2018," tegasnya.
Bagi Gus Thoriq Darwis, Khofifah memiliki harapan besar untuk menyejahterakan masyarakat sekaligus menciptakan kedamaian di Jatim. "Makanya (penanaman pohon) ziatun (yang dilakukan Khofifah) tadi simbol perdamaian untuk Jatim," katanya.
Baca: Gerindra: Merasa Siap Silakan Deklarasi, Gak Usah Nantang
"Kami ada harapan besar untuk Bu Khofifah. Mudah-mudahan beliau bisa mengamankan Jatim dengan sangat damai. Saya percaya, dengan sentuhan beliau Jatim betul-betul bisa maju."
Gus Thoriq Darwis juga yakin Khofifah akan memenangkan Pilgub Jatim 2018 karena situasinya sudah berbeda. Dorongan dan dukungan masyarakat jauh lebih besar, termasuk di kalangan Nahdliyin. Bukankah Khofifah pernah dua kali kalah di Pilgub Jatim (2008 dan 2013)? "Kali ini insyaallah menang," tandasnya.