Rating ESG Merdeka Copper Gold Naik Jadi Triple B: Pengakuan dari Lembaga Prestisius, Kami Bangga
RATING ESG MSCI NAIK: Aktivitas pertambangan PT BSI di Tambang Emas Tujuh Bukit Banyuwangi. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Peringkat ESG (Environment, Social and Governance) PT Merdeka Copper Gold Tbk -- perusahaan induk PT Bumi Suksesindo (BSI) Banyuwangi -- yang diukur Morgan Stanley Capital International (MSCI) meningkat dari BB pada 2021 menjadi BBB pada 2022.
Peningkatan ini merupakan pengakuan atas komitmen Merdeka terhadap keberlanjutan, termasuk kinerja terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola yang terus meningkat.
Peringkat BBB dalam kategori perusahaan logam dan pertambangan, menempatkan Merdeka dalam 30% peringkat teratas perusahaan pertambangan di dunia yang dinilai MSCI dan sebagai satu dari sedikit perusahaan tambang Indonesia yang mendapatkan peringkat BBB, peringkat tertinggi yang dicapai perusahaan tambang di Indonesia saat ini.
- Baca: Investasi di Jatim Tinggi tapi Pengangguran Masih Naik, Gerindra Sentil Khofifah dan Tim Ekonominya
Naiknya peringkat ESG Merdeka ini, lanjut Albert, menjadi momen penting bagi Merdeka untuk terus meningkatkan kinerja keberlanjutannya melalui berbagai inisiatif, program, dan kegiatan.
Penggunaan energi terbarukan untuk Tambang Emas Tujuh Bukit melalui kerja sama PT Bumi Suksesindo dan PT PLN (Persero) sejak awal November 2022 ini, adalah salah satu di antaranya, katanya.
Selain itu, tandas Albert, Merdeka sedang menjajaki kemungkinan pengurangan emisi gas rumah kaca di wilayah operasi lain, bersama dengan berbagai program dan kegiatan yang dapat semakin meningkatkan kinerja keberlanjutan Merdeka.Demi terus memberikan manfaat besar bagi kemajuan hidup masyarakat Indonesia dan dunia, tegas Albert.
Mengukur Perusahaan Dunia
Diakui lembaga investasi di seluruh dunia, peringkat ESG MSCI mengukur eksposur ribuan perusahaan di seluruh dunia terhadap risiko dan peluang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).
MSCI menggunakan metodologi berbasis aturan (rules-based) untuk mengidentifikasi kinerja organisasi di berbagai industri sesuai dengan keterpaparan terhadap risiko ESG, serta seberapa baik mengelola risiko tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain dalam satu sektor industri.
- Baca: Duh, Jawa Timur Lagi! Dana Pemda Parkir di Bank Masih Tertinggi se-Indonesia, Capai Rp 27,18 T
Hal ini, salah satunya disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang tidak terhindarkan selalu mengubah bentang alam dan memiliki risiko lingkungan dan sosial yang tinggi.
» Baca berita terkait Rofiq Kurdi. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR