Kisah Mukena Khofifah untuk Muslimah Rohingya
IBADAH HAJI: Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama putra bungsunya, Ali Mannagalli menunaikan ibadah haji. Dari Tanah Suci, Khofifah turut mendoakan agar konflik yang terjadi di Rohingya cepat selesai. | Foto: Dok. Keluarga
MAKKAH, Barometerjatim.com Aksi penindasan dan pembantaian terhadap muslim di Rohingya, Myanmar, menuai kutukan dari umat Islam di seluruh dunia. Sementara dari Tanah Suci, di sela menunaikan ibadah haji, Mensos Khofifah Indar Parawansa larut dalam doa agar konflik tersebut segera selesai.
Ada satu hal yang membahagiakan Khofifah. Jelang shalat maghrib di Masjidil Haram, Sabtu (2/9), dia melihat seorang ibu dari Myanmar dengan pakaian dan mukena sangat sederhana. Melihat 'pemandangan' tersebut, Khofifah langsung tergerak untuk menawarkan mukena yang dipakainya.
"Alhamdulillah dia bersedia, langsung saya pakaikan dan ibu tersebut terlihat bahagia," tutur Khofifah seperti ditirukan Staf Khusus (Stafsus) Mensos, Prof M Mas'ud Said PhD saat ditanya wartawan adakah pesan Mensos dari Tanah Suci, Minggu (3/9).
Baca: Khofifah Ibadah Haji, Tugas Mensos Ditangani Menko Puan
Tak sebatas memberikan mukena. Khofifah juga merasa ditunjukkan dan diingatkan Allah Swt terkait kondisi berat di Rohingya. "Saya membayangkan betapa berat kehidupan beragam bagi muslim di Myanmar saat ini," katanya lirih.
Beragam Problem Sosial
Tidak hanya soal kisah "mukena dan muslimah Rohignya", memasuki hari ketujuh menjalankan ibadah haji, Khofifah juga merasa ditunjukkan dan diingatkan Allah Swt terkait beragam problem sosial di Tanah Air yang masih harus diselesaikan lebih keras lagi.
Salah satu hal yang dirasakan ketika tiga hari pertama di Masjidil Haram. Perempuan yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu mengaku agak heran, tidak seperti biasanya dia sering mendengar anak-anak menangis bersahutan.
Baca: Jarang-jarang Lihat Mensos Masak, Begini Keseruannya
Pun demikian saat di Mina, dia bahkan terlihat sedih sekali ketika melihat berderet ibu-ibu membawa bayi sambil meminta-minta.
"Masyaallah, problem perlindungan anak agaknya harus kita dengungkan lebih keras lagi," pesan Khofifah kepada Prof M Mas'ud.
TANAH SUCI: Mensos Khofifah Indar Parawansa bersama putra bungsunya, Ali Mannagalli, merasa ditunjukkan Allah Swt terkait berbagai problem sosial dan kemanusiaan yang harus diselesaikan lebih keras lagi. | Foto: Dok. Keluarga
Perempuan yang juga menjabat menteri di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu lantas teringat pada 2003 saat ditunjuk sebagai ketua tim pansel KPAI pertama. Kebetulan saat itu dia sedang menunaikan ibadah umroh.
"Subhanallah di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi, saya banyak diperlihatkan berbagai problem perlindungan anak," ungkapnya.
Selain itu, Khofifah yang tahun ini menunaikan ibadah haji bersama putra bungsunya, Ali Mannagalli juga merasa diingatkan Allah Swt agar istiqomah mengajak semua pihak untuk lebih menyayangi anak-anak, tanpa kekerasan dalam mendidik.
Ceritanya, saat shalat ashar di Masjidil Haram, sebelum bertemu muslimah dari Rohingya, ada ibu muda membawa anak umur sekitar satu tahun. Menjelang shalat, anak tersebut mengambil sekitar lima cup yang biasa dipakai jamaah untuk minum air zam-zam di seluruh area masjid.
Baca: Mensos Tampil Anggun dengan Busana Adat Sumenep
Si kecil nan lucu dan sehat itu lantas menunjukkan cup tersebut kepada Khofifah. Sembari tersenyum dan mengangkat kedua jempolnya, Khofifah membalas sapaan anak tersebut. Mendapat sapaan hangat, si kecil semakin terlihat bersahabat.
Saat shalat berlangsung, ternyata si kecil mengambil lebih dari 40 cup lalu dihamburkan di lantai masjid dan dibuat mainan. Saat itu suasana masjid relatif longgar karena jamaah haji masih terkonsentrasi di Mina.
Selepas shalat, datanglah petugas perempuan masjid sambil teriak: Hadza musykilah.. Hadza musykilah.. (Ini bikin masalah). Melihat anaknya bikin 'masalah', sang ibu lalu merapikan cup yang berserakan dengan penuh kasih sayang, "Meski cup tersebut tak bisa dipakai lagi lantaran dianggap kotor," tutur Khofifah.