Konflik PBNU, Gus Hans: Kebiasaan Buruk Ganti Pimpinan di Tengah Jalan!

Reporter : -
Konflik PBNU, Gus Hans: Kebiasaan Buruk Ganti Pimpinan di Tengah Jalan!
TUNGGU MUKTAMAR: Gus Hans, jangan bangun kebiasaan buruk ganti pimpinan di tengah jalan. | Foto: Barometerjatim.com/RQ

SURABAYA | Barometer Jatim – Sekjen Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok, KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans menyesalkan gaduh upaya pemakzulan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

“Saya menyesalkan turbulensi yang ada sekarang ini dan saya berharap tidak berdampak langsung terhadap Nahdliyin (warga NU) yang di bawah,” katanya, Rabu (26/11/2025).

“Tetap saja mengabdi kepada masyarakat dan untuk yang di struktur saya berharap menjaga kondusifitas. Andaikan saja bisa islah itu akan jauh lebih baik,” tandas kiai muda Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut.

Lagi pula, lanjut Gus Hans, Muktamar ke-34 NU tidak lama lagi. Rencananya bakal digelar di Surabaya pada 31 Januari 2026.

“Tinggal nanti diatur saja muktamar mau dipercepat atau seperti apa, yang penting sebaiknya tidak membangun preseden buruk dan juga kebiasaan buruk mengganti pimpinan puncak tertinggi di tengah jalan,” ujarnya.

DICOPOT PBNU: Gus Salam (kiri) dan Kiai Marzuki Mustamar lebih dulu dicopot PBNU. | Foto: Barometerjatim.com/DOKDICOPOT PBNU: Gus Salam (kiri) dan Kiai Marzuki Mustamar lebih dulu dicopot PBNU. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

Adakah yang dikhawatirkan kalangan pesantren dari gaduh upaya pemakzulan Ketum PBNU?

“Lebih kepada brand ya. Artinya, kita ini kan sudah jerih payah untuk meningkatkan citra pesantren lebih baik di mata publik. Habis kena pesantren roboh, kasus ini dan itu, ketambahan lagi induk organisasi,” kata Gus Hans.

“Walaupun tidak ada kaitannya langsung, tapi orang kan memaknai bahwa pesantren adalah part of NU, maka ini menjadi PR tambahan lah bagi Gernas Ayo Mondok,” sambungnya.

Karena itu, Gernas Ayo Mondok tidak mau menambah masalah dari yang ada sekarang ini, tapi lebih fokus pada empowering para santri agar mereka lebih produktif di kemudian hari,” ucap Gus Hans.

“Jika memang kita tidak mampu untuk mengurus generasi yang sekarang, ya kita fokus saja untuk generasi yang masa depan,” imbuhnya.

Soal gaduh pencopotan yang dilakukan PBNU bukan kali ini saja. Sebelumnya, KH Marzuki Mustamar juga dicopot PBNU dari Ketua PWNU Jatim lewat SK Nomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tertanggal 16 Desember 2023.

SK ditandatangani empat pengurus PBNU yakni Gus Yahya (Ketua Umum), Saifullah Yusuf (Sekjen), KH Miftachul Akhyar (Rais Aam), dan KH Akhmad Said Asrori (Katib Aam).

Ironisnya, kini hasil rapat harian syuriyah yang ditandatangani Kiai Miftach justru memaksa Gus Yahya mundur dari Ketum PBNU atau diberhentikan.

Begitu pula KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam yang dicopot PBNU dari Wakil Ketua PWNU Jatim, lantaran menggugat ke pengadilan terkait penunjukan ketua dan struktur kepengurusan PCNU Jombang.

Pencopotan terungkap melalui surat berkop PBNU Nomor 831/PB.03/A.I.03.44/99/08/23, ditandatangani Ketua PBNU Abdullah Latopada dan Wasekjen Faisal Saimina.{*}

| Baca berita PBNU. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.