Bertemu di Surabaya, Khofifah-Surya Paloh Saling Lempar Pujian, Pertanda Apa Ya

SALING LEMPAR PUJIAN: Gubernur Khofifah dan Ketum Nasdem Surya Paloh, saling lempar pujian. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatimn, Khofifah Indar Parawansa menghadiri temu silaturrahim bersama beberapa kepala daerah dan kader Partai Nasdem dengan Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (1/3/2022) malam.
Dalam forum tersebut, Khofifah dan Surya Paloh saling melempar pujian. Khofifah menyebut Surya Paloh salah satu sosok tokoh di Indonesia yang turut mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama pada pendidikan politik kebangsaan baik melalui lembaga pendidikan kader maupun berbagai format kegiatan lainnya.
"Saya mengikuti sangat banyak forum, dimana beliau menyampaikan pikiran brilian terkait nasionalisme, pluralisme, persatuan serta kebangsaan. Semua untuk menjaga NKRI tetap terjaga dan tetap kokoh," kata Khofifah.
"Setiap napas narasi beliau memberi ruh nasionalisme. Kita tidak mudah mencari sosok seperti beliau, beliau menjadi orator restorasi yang luar biasa dan merupakan gravitasi di mana pun berada. Beliau mendirikan Partai Nasdem yang merupakan salah satu pilar demokrasi," imbuhnya.Di depan Surya Paloh, Khofifah juga memamerkan sejumlah keberhasilan Jatim, yakni soal pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang disebutnya bertumpuh pada sektor pertanian. Menurutnya, sektor pertanian dan perikanan Jatim tumbuh positif selama pandemi di saat sektor lain mengalami kontraksi yang cukup dalam.
"Di 2020 dan 2021 kami (Jatim) untuk pertama kali dalam kurun waktu sepuluh tahun terahir untuk produksi gabah tertinggi secara nasional. Hal tersebut mampu kembali dipertahankan pada 2021," ujar Khofifah.
Dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, lanjut Khofifah, Jatim menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton GKG (Gabah Kering Giling).Sebelumnya, pada 2020, Jatim juga menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.94 juta ton GKG dari luas panen sebesar 1.75 juta hektare.
Berdasarkan data tersebut, Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia, disusul Jawa Tengah dengan produksi 9,8 juta ton GKG, Jawa Barat 9,4 juta ton GKG, Sulawesi Selatan 5,2 juta ton GKG, dan Sumatera Selatan 2,5 juta ton GKG.
Tak hanya surplus beras, Khofifah juga menjelaskan kalau Jatim juga memiliki jumlah populasi sapi potong tertinggi di Indonesia, yakni 4,93 juta ekor per 31 Desember 2021.
Dalam kurun waktu 2019-2021, desa tertinggal di Jatim yang semula masih tersisa 343 desa tertinggal pada Juli 2019, menurut Indeks Desa Membangun yang dikeluarkan Kemendes PDTT pada Juli 2021, Jatim dinyatakan bebas desa tertinggal."Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) sangat sering ke Jatim. Tidak hanya pangan yang menjadi perhatian, namun juga peternakan. Sehingga produksi pertanian dan peternakan kami sangat bagus," ucapnya.
Otomatis, sebut Khofifah, kesejahteraan tersebut berdampak pada penurunan kemiskinan. Jatim pada Maret hingga September 2021 menyumbang penurunan kemiskinan mencapai 313.130 orang atau setara dengan 30ri total penurunan kemiskinan secara nasional.
Sementara itu Surya Paloh mengatakan, dirinya mengapresiasi prestasi Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah."Apa yang dimiliki Jatim hampir sebagian besar kalau saya katakan tidak ada bandingannya, jika dibandingkan dengan lainnya (provinsi lain). Kalau di Jatim dapat menurunkan kemiskinan 30ri total nasional (September-Maret 2021), di daerah lain justru meningkat 30%, menyedihkan," katanya.
Tak hanya itu, Surya Paloh juga mengapresiasi kepemimpinan Khofifah yang dianggap komperhensif memimpin 38 kepala daerah di Jatim. "Betapa bangganya, bersyukurnya rakyat jika memiliki kepala daerah yang mumpuni," katanya.
» Baca berita terkait Kemiskinan. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR.