Menteri Yohana: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual

DARURAT KEKERASAN SEKSUAL: Menteri PPPA, Yohana Yembise membuka Temu Nasional PUSPA 2017 di Surabaya. PUSPA merupakan wadah untuk mencari solusi tindak kekerasan perempuan dan anak. | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP
SURABAYA, Barometerjatim.com - Indonesia berada di posisi darurat kekerasan seksual perempuan dan anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menyebut, ada 24 juta perempuan Indonesia mengalami tindak kekerasan seksual.
Untuk kekerasan anak, Yohana mengaku belum memiliki data valid. Agar data bisa diketahui pasti, pihaknya menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan sensus. Hasilnya akan diketahui pada 2018 mendatang, kata Yohana di Surabaya, Senin (28/8) kemarin.
Di sisi lain, pemerintah dituntut untuk bisa menekan tingginya angka kekerasan perempuan dan anak di Indonesia. Maka, pihak kementerian perlu membangun sinergi dengan berbagai elemen.
Dan sebagai jawaban, pada 30 Mei hingga 1 Juni 2016 lalu, Kementerian PPPA menggelar pertemuan di Yogyakarta.
Hasil dari pertemuan itu mengerucut pada gagasan mendirikan satu wadah, yang kemudian diberi nama: Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak atau Puspa.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan itu, pihak kementerian, kemudian menggelar Temu Nasional PUSPA 2017 di Surabaya pada 27 hingga 29 Agustus, hari ini.
Baca: Jatim Adil dan Makmur Kalau Khofifah Gubernur
PUSPA merupakan wadah berkumpulnya berbagai Lembaga Masyarakat (LM) yang mencakup banyak lembaga untuk mencari solusi bagaimana memutus mata rantai kekerasan, jelas Yohana.
Lembaga-lembaga itu antara lain, lembaga profesi dan dunia usaha, lembaga media, organisasi kemasyarakatan (Ormas), organisasi keagamaan, akademisi, lembaga riset, dan Dinas PPPA dari seluruh provinsi di Indonesia.
Di acara ini kami mengundang 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Termasuk dari Dinas PPPA Provinsi, serta wakil Forkomnas, ucapnya.
Gelar temu nasional yang dibuka langsung oleh Yohana di Hotel Vasa, Surabaya kemarin, juga dihadiri oleh perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jatim, Lies Idaewati; dan Kadin BPPH Provinsi se-Indonesia.