Risma: Corona di Surabaya Turun, Nanti Dikira Enggak Kerja

Reporter : -
Risma: Corona di Surabaya Turun, Nanti Dikira Enggak Kerja
KLAIM TURUN: Risma sebut kasus Corona di Surabaya Turun, nanti dikira tak bekerja. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi waktu dua minggu, agar seluruh lini di Jatim bersama-sama dan terintegrasi menurunkan kasus Corona (Covid-19). Surabaya menjadi sorotan, lantaran penyumbang angka positif terbesar.

Namun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma menyebut sebetulnya sudah terjadi penurunan kasus Covid-19 di kota yang dipimpinnya.

"Sebetulnya uda turun, uda turun!" katanya usai rapat pengarahan percepatan penanganan Covid-19 bersama Menkopolhukam, Mendagri dan Gubernur Jatim di Hotel JW Marriott Surabaya, Jumat (26/6/2020).

"Cuma tadi saya memang enggak nyampaikan angka, karena seolah-olah saya kan enggak kerja gitu. Sebetulnya udah turun angka itu. Angka itu turun," sambungnya.

Wali kota yang juga kader PDIP tersebut mencontohkan jumlah warganya yang reaktif, dan saat ini sedang diisolasi menunggu hasil swab di salah satu hotel.

"Hari ini saya suruh ngecek yang di hotel itu tinggal berapa, enggak sampai 60 orang. Itu yang reaktif nunggu swab. Jadi kemungkinan dia juga pulang, enggak sebesar 60 itu," katanya.

"Nanti kalau enggak banyak (yang positif) saya dituduh enggak nyambut gawe, kan repot saya. Ya memang hasilnya seperti itu."

Begitu pula dengan tracing yang sempat dilakukan bersama Badan Intelijen Negara (BIN) beberapa waktu lalu, hingga kini masih tetap dilanjutkan.

Bedanya, peran BIN tersebut dilanjutkan di setiap kelurahan dengan melibatkan petugas Puskesmas, Babinsa, serta Babinkamtibmas.

"Kita tracing untuk kita melakukan seperti yang dilakukan BIN untuk swab dan rapid test, itu tetap kita lakukan," ujarnya.

"Tapi memang turun hasilnya. Nanti kalau enggak banyak saya dituduh enggak nyambut gawe (bekerja), kan repot saya. Ya memang hasilnya seperti itu," imbuhnya.

Jika kemarin ada penambahan positif baru dan tertinggi, menurut Risma, sebetulnya ini adalah hasil swab yang dilakukan seminggu lalu.

"Tapi kalau setelah itu turun memang, nanti dikira enggak nyambut gawe saya, iya toh," katanya.

Bagaimana dengan bantuan dari pusat yang diterima Surabaya? Menurut Risma banyak sekali, termasuk dari BIN dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) masing-masing dua mobil untuk percepatan tes swab.

"Dulunya ada yang satu bulan (menunggu swab), ada yang dua minggu, ada yang 10 hari, sekarang paling lama empat hari," tandas Risma.{*}

» Baca Berita Terkait Wabah Corona

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.