Kempo Raih Perak, Arumi Harap Penjaringan Atlet Lebih Masif
SENYUM JATIM: Arumi Bachsin, beri apresiasi tinggi atlet Jatim yang berprestasi di PON Papu. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com - Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Jatim, Arumi Bachsin memberikan penghargaan kepada atlet Shorinji Kempo Jatim, Marta Frily Adetya setelah menyumbangkan medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
Penghargaan diberikan Arumi saat menghadiri silaturahmi dan tasyakuran Kontingen Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (Perkemi) Pengurus Provinsi (Pengprov) Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (30/10/2021).
"Saya tidak bisa berhenti berterima kasih kepada adikku sayang, Marta Frily. Tasyakuran dan penghargaan ini mungkin dianggap mewah bagi orang lain, tapi sebenarnya tidak. Karena sebelum mencapai hari ini, banyak pengorbanan, pelatihan, pengabdian waktu, serta energi yang telah dilakukan," ujar Arumi.
Istri Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak itu mengatakan, prestasi Marta merupakan sebuah kebanggaan untuk Jatim. Terutama mengingat perempuan kelahiran Malang, 5 Januari 1998 itu merupakan satu-satunya atlet di dalam tim yang berisi satu orang pelatih dan satu orang sparring partner."Saya salut karena meskipun SDM kempo tidak sebanyak cabang olahraga (cabor) lain, tim Jatim bisa membawa pulang satu medali perak. Ini tentunya adalah bentuk dedikasi dan pengabdian besar untuk Jawa Timur. Meskipun atletnya cuma satu, tapi tetap mampu meraih gelar juara," terangnya.
Di sisi lain, Arumi mengakui bahwa kempo memang butuh lebih banyak fokus dan penjaringan SDM di masa depan. Sebab, cabor ini memiliki potensi besar seperti cabor lainnya.
"Cabor ini masih sedikit dan sudah jadi PR kita bersama untuk membesarkan kempo di Jatim. Memang harus ada penjaringan SDM yang lebih masif karena anak-anak generasi muda di luar sana yang akan meneruskan para atlet kita," tuturnya.
Karena itu, menurut Arumi, dibutuhkan rencana konkret dalam mewujudkan penjaringan tersebut yang melibatkan berbagai pihak. Langkah-langkah strategis harus segera dipersiapkan untuk pelaksanaan PON Aceh-Sumatera Utara 2024."Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah membangun awareness masyarakat terhadap kempo agar mereka lebih tahu tentang cabor ini. Tujuannya untuk inklusivisme karena dalam membentuk bangsa berkualitas dibutuhkan kekuatan fisik, mentalitas, dan sportivitas yang semuanya ada dalam olahraga," paparnya.
Selain itu, fasilitas dan koneksi atlet maupun calon atlet juga harus ditingkatkan. Hal itu merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemprov Jatim, KONI, maupun Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora).
Bangkit di PON 2024
Sementara itu Marta mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada Jatim yang telah mempercayakannya sebagai wakil daerah di PON XX Papua. Meski dirinya kalah dari perwakilan Papua Barat, Hilda Christina Blandina pada randori putri 50 kg, Marta tetap merasa senang atas hasil yang dicapai.
"Terima kasih Jatim sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mewakili provinsi di PON Papua. Menjadi satu-satunya atlet sebenarnya merupakan beban, tapi walaupun tim ini sedikit tapi tim ini tidak lemah. Jadi meskipun saya baru bisa menyumbang perak, ini kebanggaan untuk saya dan kebahagiaan untuk kempo Jatim," katanya.
Dia optimistis untuk bisa memenangkan kejuaraan kempo yang akan datang, terutama di PON Aceh-Sumatera Utara 2024."Ke depannya saya akan berusaha lebih keras. PON Papua ini membuat saya lebih termotivasi untuk memenangkan emas di PON yang akan datang. Apa yang telah saya lalui sebelumnya, akan saya jadikan pelajaran untuk ke depannya," janjinya.
» Baca Berita Terkait Arumi Bachsin