Konstituen Bakal Pecah Jika Demokrat Tak Usung Khofifah

LEBIH KENAL KHOFIFAH: Ghufron Marzuqi nilai Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf sama-sama berkualitas, namun dia lebih kenal dengan reputasi besar Khofifah. | Foto: Barometerjatim.com/RADITYA DP
SURABAYA, Barometerjatim.com Penjaringan Cagub/Cawagub DPD Partai Demokrat Jatim ditutup 31 Juli 2017. Hingga kini baru empat kandidat yang mendaftar, yakni Nurhayati Ali Assegaf (anggota DPR RI, Fraksi Demokrat Dapil Malang Raya), Nurwiyatno (Inspektur Provinsi Jatim) dan La Nyalla Mattalitti (Ketua Kadin Jatim).
Lalu Wagub Jatim, Saifullah Yusuf. Bahkan dia 'inden' sejak 1 Juni di saat pendaftaran baru dibuka 12 Juni. Namun ada satu 'kandidat besar' yang hingga kini masih ditunggu Demokrat, yakni Khofifah Indar Parawansa. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo juga sudah mempersilakan Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut untuk mendaftar.
Jika Khofifah akhirnya mendaftar, siapa yang akan dipilih Demokrat? Keputusan tetap di majelis tinggi partai. Namun potensi konstituen bakal pecah kalau Demokrat tak mengusung Khofifah mulai terasa. Hal itu bisa ditangkap dari statement Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malang, Ir H Ghufron Marzuqi.
Baca: Elektabilitas Rendah, Demokrat Tak Istimewakan Gus Ipul
"Saya ini kenal ibu (Khofifah) kan lebih dulu ketimbang kenal Demokrat. Sehingga kalau bicara kedekatan, dengan ibu lebih dekat," katanya dalam obrolan dengan wartawan di Surabaya, pekan lalu.
Kalau akhirnya Demokrat tak mengusung Khofifah? "Secara pribadi, ya namanya guru sama murid (antara Khofifah dan Ghufron). Bagaimana kedekatan itu silakan anda gambarkan sendiri. Harus bisa membawa dirilah siapa yang harus didahulukan," jawabnya sambil tersenyum.
Ghufron yang memiliki massa mengakar di Malang Raya juga tak khawatir bakal 'disemprit' Demokrat jika akhirnya harus beda pilihan. "Masalah disemprit partai itu wajar, biasa. Terpenting totalitas pada partai jelas, dan kepada siapa yang harus saya pilih juga jelas," tandasnya.
Satu di Antara Dua
Hanya saja, sebagai ketua Partai Demokrat di level cabang, Ghufron tak mau mendahului keputusan partai, termasuk ketika ditanya di antara Khofifah dan Gus Ipul siapa yang berkualitas dan akhirnya dipilih Demokrat.
"Keduanya berkualitas-lah. Artinya saya menilai bahwa Demokrat masih dicintai masyarakat dan dipercaya menjadi ruang untuk pencalonan. Soal siapa yang berkualitas dan akan dipilih Demokrat, itu wilayah mejelis tinggi partai," ucapnya.
Baca: Kalau Khofifah Maju, Cawagub Ditentukan Tim Gus Sholah
Bagi Ghufron, Gus Ipul cukup berpengalaman karena pernah dua periode sebagai 'orang kedua' di Jatim. Di sisi lain, kiprah Khofifah malah sudah malang melintang di semua level dan sangat mumpuni untuk memimpin Jatim.
Dia juga tak memungkiri kalau saat ini DPC sudah beda suara. Sebagian menginginkan Gus Ipul, sebagian lagi menghendaki Khofifah. "Tapi partai kan punya SOP dan kriteria soal bakal calon yang harus ditaati seluruh kader. Insyaallah pilihan partai akan berbanding lurus dengan keinginan kader," ujarnya.
MENDAFTAR DI PENJARINGAN DEMOKRAT
1. Saifullah Yusuf (Wagub Jatim) - 1 Juni 2. Nur Hayati Assegaf (DPR RI) - 12 Juli 3. Nurwiyatno (Inspektur Jatim) - 16 Juli 4. La Nyala Mattalitti (Ketua Kadin Jatim) - 17 Juli