4.718 Ponpes di Jatim, Baru 168 Tersasar Pola Pesantren Tangguh

PESANTREN TANGGUH: Lirboyo, salah satu pesantren yang terima bantuan dari Pemprov Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Pemprov Jatim, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, secara bertahap terus mendukung bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan ke pondok pesantren (Ponpes).
Bantuan tersebut disalurkan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan Ponpes, jelang santri kembali mondok di era new normal. Sehingga setiap Ponpes bisa menerapkan pola "pesantren tangguh".
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono menjelaskan hingga kini tercatat 168 Ponpes menerima bantuan dari Pemprov Jatim.
Yakni Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Al-Falah Ploso, Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Tambakberas Jombang, Ponpes Gersempal Sampang, dan Ponpes Al-Hikam Malang.Lalu 10 Ponpes di Kabupaten Lamongan di antaranya Ponpes Al-Ma'ruf, Ponpes Matholiul Anwar, Ponpes Al-Mu'awanah, Ponpes Darul Fiqih, Ponpes Miftahul Qulub, Ponpes Tanwirul Qulub dan Ponpes Tanwirul Ghoyyi. Berikutnya 108 Ponpes di Malang Raya, dan 45 di Kabupaten Probolinggo.
Bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan yang diserahkan berupa masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat (alat pelindung diri), thermal gun (alat pengukur suhu badan), hand sanitizer dan lysol.
Kemudian kacamata goggle, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan, dan sarung tangan latex. Tidak itu saja, semua Ponpes juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan Covid-19."Jumlah bantuan masing-masing item disesuaikan dengan jumlah santri di setiap pondok," terang Suban yang juga Ketua Gugus Tugas Promotif Preventif Penanganan Covid-19 Jatim, Minggu (21/6/2020).
Jika dibandingkan dengan jumlah seluruh Ponpes yang ada di Jatim, Ponpes penerima bantuan dari Pemprov Jatim yang disiapkan menjadi pesantren tangguh memang masih sangat sedikit.
Merujuk data Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim, saat ini di Jatim tercatat ada 4.718 Ponpes dengan jumlah santri 928.363.Dari jumlah tersebut, santri yang bermukim sebanyak 634.550 dan santri nonmukim 293.813. Sedangkan jumlah pengasuh sebanyak 52.759.
Khofifah Keluarkan SE
Sementara itu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, dalam inisiasi pesantren tangguh ada ampuan dari TNI dan juga Polri. Harapannya, ketangguhan yang dibangun bisa sustain atau berkelanjutan bahkan setelah masa pandemi Covid-19.
"Pesantren tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat, dan pesantren yang TOPP atau tanaman obat pondok pesantren," kata Khofifah.
Khusus terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan Ponpes, Khofifah juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 188/3344/101.1/2020 tentang Pelaksanaan Kembalinya Santri ke Ponpes dalam Masa Darurat Covid-19 di Jatim.
Dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu, gubernur menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke Ponpes, mulai protokol dari rumah hingga protokol saat beraktivitas di lingkungan Ponpes.Khofifah juga menegaskan, proses kembalinya santri ke Ponpes harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga (hifdzun nafs) sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kaidah hifdzun nafs ini harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," pesan Khofifah.
» Baca Berita Terkait Wabah Corona