Khofifah-JKSN Siap Rebut Kemenangan untuk Jokowi di Jabar

DEKLARASI JKSN JABAR: Khofifah dan pengurus JKSN pusat menghadiri deklarasi JKSN Jabar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Kamis (16/11). | Foto: Barometerjatim.com/MARJAN AP
BANDUNG, Barometerjatim.com Jawa Barat (Jabar) menorehkan catatan kelam bagi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Berpasangan dengan Jusuf Kalla, saat itu Jokowi hanya meraih 40,22 persen, kalah telak dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (59,78 persen).
Bagi kubu Jokowi, kekalahan serupa tak boleh terulang. Lupakan cerita 2014, saatnya merebut kemenangan di Pilpres 2019! Lebih-lebih kali ini Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin, tokoh yang memiliki basis massa Nahdliyin alias warga Nahdlatul Ulama (NU).
Langkah merebut kemenangan dimulai lewat Jaringan Kiai Santri Nusantara (JKSN). Setelah menggelar deklarasi di Jawa Timur dan Malaysia, serta konsolidasi di sejumlah provinsi, kelompok relawan yang kelahirannya dibidani Khofifah Indar Parawansa itu mendeklarasikan JKSN Jabar.
Baca: Gus Hans: Silakan Main Klaim, yang Penting Jokowi Menang!
Deklarasi digelar di GOR C-Tra Arena, Cikutra, Bandung, Kamis (16/11). Luar biasa! Sepuluhan ribu massa -- sebagian besar warga Muslimat NU dan Persatuan Guru NU (Pergunu) -- menjubeli arena deklarasi. Sejumlah tokoh Jabar juga tampak hadir, di antaranya mantan Wakil Gubernur Jabar, Nu'man Abdul Hakim.
Ketua Umum JKSN, KH M Roziqi optimistis, JKSN Jabar yang diketuai R Ella Giri Komala bisa membalik kemenangan di Jabar dari Prabowo-Hatta di 2014 menjadi miliki Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Selain memiliki jaringan luas, Ella merupakan ketua PW Muslimat NU Jabar.
"Pada Pilpres lalu Pak Jokowi hanya mendapatkan 40,22 persen, maka akan terbalik pada perolehan (suara) yang akan datang (Pilpres 2019). Insyaallah, minimal 60 persen," kata Ketua Umum JKSN, KH M Roziqi.
Baca: Relawan Khofifah di Pilgub Jatim Melebur Dukung Jokowi
"Kalau semuanya, ibu-ibu ini bergerak dari rumah ke rumah, kumpulan ke kumpulan, yasinan, tahlilan, insyaallah bapak-bapaknya mengikuti ibu-ibunya," imbuhnya.
Sementara Khofifah yang duduk sebagai dewan pengarah di JKSN menegaskan, JKSN terfokus pada jaringan kiai kultural. Mereka ini memiliki komunitas yang signifikan, namun seringkali tidak terkonfirmasi dengan berbagai dinamika kehidupan politik dan ketatanegaraan.
"Nah itulah yang ingin kita bangun konsolidasi. Kita ingin fokus di 10 provinisi. Di Jabar kami sudah melalukan konsolidasi dengan kiai-kiai kultural. Waktu itu kita lakukan di Bandung Barat, kemudian di Majalengka," katanya.
Baca: Elemen Jokowi Masih Terpisah, Belum Satu Irama Gendang
Dari dua tempat tersebut, konsolidasi akan berlanjut ke sejumlah tempat strategis di Jabar. Di antaranya Tasikmalaya serta Karawang yang melibatkan JKSN di kota terdekat.
Dari Karawang, konsolidasi bergerak ke Sukabumi, Cianjur dan Bogor. "Komunikasi lebih banyak terbangun melalui jaringan kiai-kiai kultural. Saya tidak menyebut NU lho, saya menyebut jaringan kiai-kiai kultural," tandasnya.
Soal pemenuhan target, Khofifah menambahkan, tentu harus terus menerus dibangun konsolidasinya. "Kalau tadi ketua (umum) JKSN minimal 60 persen. Tapi kalau ketua JKSN Jabar harapannya bisa mencapai 70 persen. Jadi minimalnya 60 persen," katanya.
Religious Leader
PATAKA JKSN: KH Roziki menyerahkan pataka kepada Ella Giri Komala dalam deklarasi JKSN Jabar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Kamis (16/11). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN PATAKA JKSN: KH Roziki menyerahkan pataka kepada Ella Giri Komala dalam deklarasi JKSN Jabar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Kamis (16/11). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
Khofifah menambahkan, dirinya yakini target tersebut bisa tercapai karena JKSN dipenuhi religious leader. Dalam berbagai survei, tokoh maupun ulama masih mempunyai pengaruh besar dalam meraup suara.
"Saya biasa melangkah based on data. Data biasanya diperoleh dari survei. Hasil survei dari heri ke hari, pada saat Pilkada juga, peran religious leader itu sangat signifikan," katanya.
"Maka yang hadir di sini, kalau mau dicek satu per satu, mereka adalah para speaker, influencer, para religious leader," katanya.
Baca: JKSN Madu Berita, Tak Bisa Dibandingkan dengan TKD
Mereka ini, kata Khofifah, memiliki komunitas yang setiap hari bertemu. Maka konsolidasi di antara religious leader -- kebetulan komunitas terbanyak adalah Muslimat NU -- rata-rata mereka pengasuh majelis taklim.
"Karena itu keberseiringan dengan hasil survei, bahwa peran tokoh agama, religious leader sangat signifikan. Ini sebenarnya tidak berubah dari proses Pilkada kemarin juga seperti itu," katanya.
Para religious leader ini diharapkan Khofifah menjadi bagian dari penguatan pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, terutama Jabar.
» Baca Berita Terkait JKSN, Khofifah