Amanat Gus Dur: Bantulah Khofifah, Dia Srikandinya NU!

BANGKALAN, Barometerjatim.com - Haji Masnuh 'turun gunung'. Orang dekat Gus Dur itu belakangan ini mulai sering terlihat dalam acara yang dihadiri Mensos yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Termasuk saat acara PW Muslimat NU Jatim di Bangkalan, Minggu (24/12) lalu.
Pengusaha kondang yang akrab disapa Kaji Nuh tersebut tampak berbincang akrab dengan Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid (Wahid) serta Pengasuh Ponpes Nurul Amanah, Basanah, Tanah Merah, KH Jazuli Nur.
Mengapa Kaji Nuh rajin mendampingi Khofifah? Lewat obrolan di kediaman KH Jazuli Nur yang juga sahabatnya, dia mengaku mendapat perintah langsung dari Gus Dur kala masih menjabat Presiden ke-4 RI agar sepenuh hati membantu Khofifah.
Gus Ipul pernah datang ke saya, tapi saya tolak. Karena saya ingin menjalankan amanat Gus Dur. Kalau tidak saya takut kualat.
"Waktu itu saya nunggui Gus Dur tidur di istana, sekitar tahun 2000, wong masih menjabat presiden. Saat beliau (Gus Dur) bangun, tiba-tiba bilang: Rewangono Khofifah, iku Srikandine NU (Bantulah Khofifah, dia Srikandinya NU)," katanya.
Hampir 17 tahun Haji Nuh menyimpan rapat-rapat amanat Gus Dur tersebut dan baru diceritakannya saat Khofifah hendak running di Pilgub Jatim 2018.
"Ini rahasia yang belum pernah saya ungkap. Baru kali ini. Saya juga bilang ke beberapa teman di Ansor. Mereka bilang: Lho ngunu ta Ji? Lho iyo iku pesene Gus Dur. Oh yowes lek ngunu Ji," katanya.
Tak hanya ke kawan-kawannya di Ansor, Kaji Nuh juga sudah menyampaikan amanat tersebut secara langsung ke Khofifah.
"Kualat lek gak tak lakoni (Kualat kalau tidak saya lakukan). Gus Dur itu bisa dibilang wali. Saya juga sudah cerita ke Bu Khofifah waktu ke rumahnya di Jemursari. Dia nangis saya cerita ini," ungkapnya.
Untuk merealisasikan perintah Gus Dur ini, Kaji Nuh mengaku siap all-out memenangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2018.
Dalam waktu dekat akan dibentuk relawan pemenangan Khofifah-Emil Elestiato Dardak. Deklarasi dimulai dari Waru, Sidoarjo, kemudian berlanjut ke beberapa daerah di Jatim, termasuk Madura.
Nah, lantaran harus menjalankan amanat Gus Dus ini pula, Kaji Nuh bahkan sampai harus menolak ajakan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk bergabung.
"Gus Ipul pernah datang ke saya, tapi saya tolak. Karena saya ingin menjalankan amanat Gus Dur. Kalau tidak saya takut kualat," tandas alumnus Ponpes Tambakberas, Jombang itu.{*}