Soekarwo: Hindari Korupsi, Cari Pemimpin yang Berintegritas
JANGAN SALAH MEMILIH: Gubernur Soekarwo, cek betul integritas para calon pemimpin yang maju di Pilkada serentak 2018, termasuk Pilgub Jatim agar terbebas dari korupsi. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Soekarwo mengajak masyarakat untuk mengecek secara detail nilai-nilai integritas calon pemimpin yang maju di 19 Pilkada serentak 2018 di Jatim, termasuk Pilgub, agar terhindar dari korupsi.
Tolong tahun depan saat Pilkada dicek betul integritas para calon pemimpin ini, kalau perlu mereka suruh memaparkan visi-misinya, katanya saat pemimpin upacara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tingkat Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (12/12).
Menurut Soekarwo, nilai-nilai integritas yang mencakup perilaku jujur, etis, transparan dan bertanggung jawab harus terus dipegang agar terhindar dari perilaku korup.
Baca: Tuntaskan Kasus P2SEM! Kejati Tunggu Blak-blakan dr Bagoes
Terlebih korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyengsarakan rakyat. "Karena itu Seluruh elemen, mulai dari pejabat hingga masyarakat, agar memperkuat integritas untuk melawan korupsi," pinta Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.
Dia mencontohkan beberapa kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Jatim beberapa waktu lalu terjadi karena soal integritas, yakni pemerasan antarkelembagaan.
Padahal, menurut Soekarwo, sistem di masyarakat sudah baik. Hal ini terbukti hasil riset Asia Competitiveness Institute (ACI) 2017 menobatkan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis nomor satu di Indonesia.
Dari segi sistem Teknologi Informasi (TI), Provinsi Jatim sudah berjalan baik namun problemnya ada di integritas. Ini yang harus diperkuat, tandasnya.
Baca: Renovasi 1.825 Rumah Tuntas, Gubernur Tutup RTLH 2017
Untuk mencegah korupsi, lanjutnya, perlu adanya pendidikan anti korupsi sejak dini. Salah satunya dengan memperkuat pendidikan etika, moral dan agama.
Dia juga berpesan kepada anak-anak untuk belajar integritas dan kejujuran sejak sekolah. Kalau jajan di kantin, beli pisang goreng tiga jangan ngaku ambil dua, harus jujur! selorohnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Upacara ini diikuti 1.100 peserta terdiri dari 700 pelajar dan mahasiswa dan 400 orang terdiri dari unsur Forpimda, OPD, tokoh masyarakat serta lembaga swadaya.