Muncul Spanduk Hitam, Gerindra: Mereka Tak Ngerti Islam

-
Muncul Spanduk Hitam, Gerindra: Mereka Tak Ngerti Islam
TAK NGERTI ISLAM: Spanduk bernada kampanye hitam terpasang di JPO Jalan Raya Darmo, Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN SURABAYA, Barometerjatim.com Langsung panas! Tahapan Pilpres 2019 baru memasuki pendaftaran bakal pasangan calon (paslon), namun spanduk bernada kampanye hitam mulai muncul di Kota Surabaya. Spanduk berlatar belakang hitam itu terpasang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Darmo, bertuliskan: Waspadalah!! Casingnya Ganti Presiden Di Dalamnya Rubah Pancasila Ganti Khilafah. Meski tak menyebut secara gamblang siapa dan kelompok mana yang diserang, menilik kalimatnya mengarah ke Parpol koalisi Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno yang selama ini rajin menghembuskan tagar #2019GantiPresiden. Baca: Prabowo: Saya Siap Dijadikan Alat untuk Membantu Rakyat Dimintai tanggapan soal spanduk hitam tersebut, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menegaskan kalau Prabowo-Sandi 100 persen NKRI, Merah Putih, Indonesia Raya dan Bhinneka Tunggal Ika. "Mereka enggak ngerti Islam, mereka phobia kepada Islam. Dikiranya setiap yang berbau Islam, dan yang dekat dengan Islam berarti pro khilafah," tutur politikus yang juga Ketua Dewan Pakar IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) tersebut saat dihubungi Barometerjatim.com, Jumat (10/8). Sadad pun mengajak para phobia Islam agar kembali membaca sejarah kelahiran republik ini. "Indonesia ini adalah rumusan final, yang lahir dari kebesaran hati tokoh-tokoh umat Islam dan tokoh-tokoh nasional," paparnya. Baca: Gerindra Berharap PWNU Jatim Jadi Pengayom Seluruh Parpol Islam dan nasionalisme, terang Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan periode 2000-2001 itu, melebur ke dalam Indonesia dan menjadi konsepsi founding fathers. "Jika ada yang curiga pada Islam dan menuduh pro khilafah, jelas mereka tidak mengerti sejarah bangsanya sendiri," tegasnya. Pilpres 2019 bakal diikuti dua paslon yang hari ini mendaftar ke KPU. Yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, PKPI serta didukung Perindo dan PSI. Sedangkan Prabowo-Sandiaga diusung Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat serta didukung Partai Berkarya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.