Dinkes Jatim: Kasus di Blitar Bukan karena Imunisasi

-
Dinkes Jatim: Kasus di Blitar Bukan karena Imunisasi
Ilustrasi (Ist) SURABAYA, Barometerjatim.com Imunisasi Measles Rubella (MR) meninggalkan sejumlah masalah di Jatim, khususnya di Kabupaten Blitar. Diduga akibat imunisasi tersebut delapan balita dirawat di rumah sakit, bahkan satu balita asal Desa Darungan, Kecamatan Kademangan dikabarkan meninggal dunia. Namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menegaskan insiden tersebut bukan karena imunisasi. Seperti kasus lumpuhnya bayi di Blitar itu tidak disebabkan karena imunisasi, melainkan penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS), tuturnya. Kohar menjelaskan, lumpuhnya bayi di Blitar yang terjadi setelah imunisasi disebut dengan Co-Ensiden, yaitu kejadian yang menimpa secara bersamaan, berdekatan dengan imunisasi. Setelah dilakukan imunisasi, bayi tersebut mengalami diare hingga dehidrasi. Kehilangan cairan yang cukup banyak, sehingga menyebabkan kondisi yang cukup fatal. Baca: Imunisasi Campak-Rubella Masih Tuai Penolakan di Jatim Lebih lanjut, diungkapkan Kohar, imunisasi tidak menyebabkan diare berlebihan. Berdasarkan analisa tim pantau imunisasi menghasilkan bayi tersebut mengalami Co-Ensiden, bukan akibat pemberian imunisasi Campak-Rubbella. Kohar meminta orang tua lebih berhati-hati ketika melakukan imunisasi kepada anaknya. Orang tua harus tahu riwayat penyakit anaknya, sehingga ketika diimunisasi tidak terjadi hal-hal negatif. Penyakit GBS dapat menyebabkab penderitanya mengalami otot lemas seluruh bagian tubuh, termasuk otot pernafasan. Jika sampai ke otot pernafasan maka dapat dipastikan penderita tersebut akan susah untuk bernafas, tandasnya. Baca: Stunting di Lamongan, Dinkes Jatim Tepis Data TNP2K Meski demikian, masalah ini tetap menjadi perhatian Pemprov Jatim. Karena itu, Dinkes membentuk tim pantau untuk memastikan program imunisasi nasional sepanjang AgustusSeptember berjalan optimal. Sebanyak 8.468.640 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang tersebar di 38 kabupaten/kota ditargetkan mendapat layanan imunisasi secara gratis. Kohar mengatakan, tim pantau imunisasi dibentuk mulai dari tingkat pusat hingga tingkat kabupaten/kota se-Jatim. Tim pantau imunisasi bertugas meneliti dampak imunisasi di masyarakat. IMUNISASI MEASLES RUBELLA Jumlah Sasaran: 8.468.640 anak Usia: 9 bulan hingga 15 tahun Wilayah: 38 kabupaten/kota TEMPAT IMUNISASI Pustu: 2.268 Polindes: 3.900 TK/PAUD: 27.895 SD/MI: 29.152 SMP/MTs: 8.918 SLB: 208 Lain-lain: Yayasan, Ormas, LSM bidang kesehatan hingga Ponpes.  
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.