Beras Impor Tak Boleh Masuk Jatim, Khofifah Harus Berani

-
Beras Impor Tak Boleh Masuk Jatim, Khofifah Harus Berani
POLEMIK IMPOR BERAS: Anwar Sadad, minta KHofifah tegas dan berani tolak beras impor masuk Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY SURABAYA, Barometerjatim.com Tak hanya Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi. Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad juga meminta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersikap tegas dan berani menolak beras impor masuk Jatim jika rencana pemerintah mendatangkan satu juta ton beras dari Thailand terwujud. "Ndak boleh masuk Jatim! Beras impor tidak boleh masuk Jatim," tegas Sadad usai acara silaturahmi pengurus DPD Partai Gerindra Jatim dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Jumat (19/3/2021). Kenapa harus ditolak? "Lho, akhirnya kan paradoks. Gubernur mengatakan bahwa produksi padi kita itu 10 juta (ton) lebih. Saya katakan kalah dengan Jateng enggak mau, iya kan? Dan menganggap bahwa 10 juta itu sudah cukup untuk stok Jatim, terus ngapain ada impor beras," paparnya. Karena itu, kalau ada beras impor mau datang dari Thailand atau Vietnam, lanjut Sadad, harus ditolak. "Ndak boleh masuk Jatim. Gubernur harus tegas dan berani!" ucap Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jatim yang masih keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, tersebut. Seperti diberitakan, tahun ini pemerintah memutuskan membuka keran impor beras sebanyak satu juta ton dari Tahiland. Penugasan impor ini akan dilaksanakan Perum Bulog. Kedua negara bakal meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) akhir Maret ini. Namun Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) justru menolak rencana impor beras tersebut karena di Gudang Perum Bulog masih tersimpan ratusan ribu ton beras impor yang belum terserap pasar. Stok beras tersebut, disebutnya banyak yang rusak dan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog masih ada lebih dari 300 ribu ton yang kualitasnya sudah mulai menurun. Buwas juga mengaku tak mengusulkan impor beras tahun ini. Langkah impor beras muncul setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto. Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor, beber Buwas kepada wartawan di Jakarta. ยป Baca Berita Terkait DPRD Jatim
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.