Petenis Ranking 200 Ramaikan Widjono Soejono Cup

-
Petenis Ranking 200 Ramaikan Widjono Soejono Cup
WIDJONO SOEJONO CUP: Direktur Turnamen, Didik Utomo Pribadi. Selain petenis Jawa Timur dan Indonesia, Widjono Soejono Cup diikuti 100 peserta dari luar negeri. | Foto: Barometerjatim.com/EPE JAYANEGARA SURABAYA, Barometerjatim.com Satu-satunya agenda tenis internasional di Surabaya, Widjojo Soejono Cup ternyata masih menarik minat petenis luar negeri. Event junior yang sudah digelar ke-36 kalinya ini bakal digeber 8-15 Oktober 2017. Salah satu pesertanya bahkan disebut memiliki ranking 200 ITF Women Junior per September 2017. Selain lokal Jawa Timur dan Indonesia, turnamen ini juga diikuti 100 peserta dari luar negeri. Mereka berasal dari 21 negara. Ranking tertinggi ITF Junior yang mendaftar adalah peringkat 200, kata Direktur Turnamen Widjojo Soejono XXXVI 2017, Didik Utomo Pribadi ketika dihubungi, Rabu (27/9). Seperti agenda sebelumnya, untuk Kelompok Umur (KU)-18 Internasional digelar di lapangan tenis Makodam V Brawijaya. Sedangkan KU-8, KU-10, KU-12, KU-14 dan KU-16 digelar di lapangan tenis Bekang Kodam V Brawijaya dan lapangan tenis Marinir. Total peserta tahun ini mencapai sekitar 450 atlet, sebut Didik. Baca: KONI Jatim Fokus Program Puslatda PON 2020 Adapun 21 negara yang mengikuti Widjono Soejono tahun ini yaitu Jepang, India, China, Thailand, Hong Kong, Australia, Korea, Filipina, Singapura, Jerman, Swiss, Amerika Serikat, Oman, Taiwan, Rusia, Malaysia, Kanada, Selandia Baru, Norwegia, Polandia dan tuan rumah Indonesia. "China Taipei (Taiwan) mengirim petenis terbanyak dengan enam orang," tandasnya. Dari Indonesia, sedikitnya ada empat petenis junior yang akan berlaga di Kelompok Umur (KU) 18 tahun. Antara lain, Ali Akbar, Ali Farozi dan Sartika Wisesa. Saat ini, mereka berada di sekolah Ragunan, Jakarta. "Mereka sudah mendaftar ke ITF lewat online," sergahnya. Minim Standar Internasional Terkait kelangsungan event ini di masa mendatang, Didik sempat mengeluhkan dengan minimnya lapangan tenis berstandar internasional di Surabaya. Terutama lapangan tertutup yang sangat dibutuhkan ketika event berlangsung pada musim hujan seperti saat ini. Sebenarnya saya sudah berkomunikasi dengan Ketua KONI Jatim (Erlangga Satriagung, red) terkait kebutuhan ini. Responnya bagus, katanya akan diteruskan ke gubernur, terang Didik. Baca: Liga 3, Jalan Jatim Kembali Jadi Barometer Sepakbola Nasional Salah satu mimpi pria yang menjadi steering committee (SC) Musyawarah Nasional PP Pelti Oktober mendatang, ada lapangan tenis representatif di kaki Jembatan Suramadu sisi Madura. Pemikiran ini bukan hanya berdasar pertimbangan olahraga. Namun juga untuk mendongkrak pariwisata setempat karena setiap even digelar selalu diikuti peserta luar negeri, tutupnya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.