Pertumbuhan Ekonomi di Jawa, Jatim Kalah dari DIY dan Banten

-
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa, Jatim Kalah dari DIY dan Banten
KALAH DARI DIY-BANTEN: Pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan II 2021 masih kalah dengan DIY dan Banten. | Grafis: BPS Jatim SURABAYA, Barometerjatim.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, ekonomi Jatim mengalami pertumbuhan 7,05% pada triwulan II-2021 (y-on-y) dibanding triwulan II 2020 yang terkontraksi 5,90% namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional 7,07%. Selain itu, jika dibandingkan dengan provinsi se-Pulau Jawa, wilayah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu masih kalah dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Banten. "Secara Y-on-Y pada triwulan II 2021, ekonomi seluruh Pulau Jawa tumbuh 7,88%, dimana provinsi dengan pertumbuhan paling tinggi ada di DIY yang tumbuh 11,81%. Kemudian tertinggi kedua DKI Jakarta tumbuh 10,91%, selanjutnya Banten 8,95%," terang Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, Kamis (5/8/2021). Pertumbuhan di DIY, DKI, dan Banten, papar Dadang, khususnya didominasi dari komponen industri otomotif. "PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) mendorong penjuaan kendaraan bermotor, maka industri otomotif juga sangat berpengaruh," katanya. "Kemudian untuk Jatim, pertumbuhannya 7,05%, Jabar 6,15%, sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah ada di Jateng 5,66%," imbuh Dadang. Bagaimana dengan kontribusi untuk Pulau Jawa dan secara nasional? DKI masih tertinggi sebagai penyumbang perekonomian Pulau Jawa dengan kontribusi 29,74%, disusul Jatim 24,93%. Pun secara nasional, DKI tertinggi dari 34 provinsi dengan sumbangan 17,23%, diikuti Jatim 14,44%. Lapangan Usaha Jasa Terkait pertumbuhan ekonomi di Jatim pada triwulan II-2021 (y-on-y), terang Dadang, komponen cukup signifikan terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 41,21%. Kondisi ini imbas dari mulai dibukanya beberapa tempat rekreasi dan hiburan, meskipun jumlah pengunjung dibatasi. Lalu lapangan usaha informasi dan komunikasi baru tumbuh 5,45%, sebagai akibat dari masih belum berakhirnya masa pandemi Covid-19. Kondisi ini masih menyebabkan pemberlakuan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home), serta adanya larangan mudik yang mengakibatkan traffic data meningkat pada saat momen lebaran. Momen Ramadhan dan Idul Fitri, tandas Dadang, turut andil dalam meningkatkan permintaan produk makanan dan minuman yang berimbas pada pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan 6,85%. Dadang menambahkan, struktur perekonomian Jatim, menurut lapangan usaha Triwulan II- 2021 didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu usaha industri pengolahan (30,23%), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (18,28%),  serta pertanian, kehutanan, dan perikanan (12,37%). EKONOMI TUMBUH 7,07 PERSEN: Perekonomian secara nasional pada triwulan II-2021 tumbuh 7,07 persen. | Grafis: BPS EKONOMI TUMBUH 7,07 PERSEN: Perekonomian secara nasional pada triwulan II-2021 tumbuh 7,07 persen. | Grafis: BPS EKONOMI TUMBUH 7,07 PERSEN: Perekonomian secara nasional pada triwulan II-2021 tumbuh 7,07 persen. | Grafis: BPS » Baca Berita Terkait Ekonomi
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.