Kisah Selim Bibi, Karya Lukisannya untuk Terapi Dipamerkan di Hari Jadi Pakistan
JAKARTA | Barometer Jatim – Selim Bibi. Perempuan Indonesia keturunan Pakistan berusia 79 tahun ini tak pernah menyangka, kalau karya-karya lukisannya bertema Pakistan dipamerkan di Kedutaan Pakistan di Jakarta pada peringatan Kemerdekaan Republik Islam tersebut.
Selim Bibi merupakan anak dari Anait Ali bin Maula Bakhs, warga negara Pakistan yang datang ke Indonesia. Dia kemudian menikah dengan perempuan Indonesia bernama Chati’ah, anak seorang kiai di Bangil, Pasuruan. Dari pernikahan tersebut lahirlah 10 anak dan Selim adalah anak pertama.
Di usianya yang senja, Selim harus berjuang melawan beberapa penyakit. Hingga harus melakukan empat kali operasi dan kini menggunakan kursi roda. Atas saran dokter, dia diminta mengisi aktivitas sehari-hari dengan hal yang disukai. Selain mengikuti kajian tafsir Al Qur’an Manula di Masjid Al Azhar Blok M, Selim juga mengisi aktivitas hariannya dengan melukis.
Tamu Kehormatan Dubes
HARI JADI PAKISTAN: Selim Bibi diundang sebagai tamu kehormatan Dubes Pakistan untuk memotong kue. | Foto: IST
Sejak sakit pada 2020 hingga saat ini, sudah ratusan karya lukis dihasilkan Selim. Puluhan di antaranya memang bertema tentang Pakistan dengan ikon-ikon kota dan bangunan heritage di Pakistan menjadi objek lukisannya.
Di antaranya Gurdwara Shri Punjab, Kumrat Valley, Mazar-e Quaid Karachi, Neela Gumbad Lahore, Salimar Garden Lahore, Clock Tower Peshawar, dan masih banyak lagi.
Namun Selim yang kini menetap di Jakarta tidak pernah bermimpi, kalau 24 lukisan bertema Pakistan yang dibuat sebagai bagian dari terapi pengobatan, akhirnya dipamerkan di Kedutaan Republik Islam Pakistan di Jakarta pada peringatan Hari Jadi Pakistan.
Lukisan karyanya pun dilihat semua tamu undangan, mulai dari pejabat kedutaan Pakistan hingga diaspora Pakistan di Jakarta.
Bahkan dia diundang sebagai tamu kehormatan Dubes Pakistan untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, HE Ameer Khurram Rathore bersama para pejabat kedutaan untuk memotong kue berlambang bendera Pakistan, sebagai puncak acara peringatan Hari Kemerdekan Pakistan ke-77 pada 14 Agustus 2024.
“Alhamdulillah, ini semua rencana Allah. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya. Karena anak saya kenal dengan Pak Dubes, lalu cerita, dan Pak Dubes mengundang dan mengizinkan lukisan-lukisan saya dipamerkan di sini. Terima kasih. Pakistan Zindabad (Pakistan Panjang Umur, bahasa Urdu),” ujarnya.{*}
| Baca berita Lukisan. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur