Lelah Bertarung di Pilpres dan Pileg, PDIP Jatim Keliling Ajak Partai Lain Kompromi di Pilkada!

Reporter : -
Lelah Bertarung di Pilpres dan Pileg, PDIP  Jatim Keliling Ajak Partai Lain Kompromi di Pilkada!
PDIP KE GERINDRA: Kanang (kanan) dan pengurus PDIP Jatim safari ke Gerindra Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/RQ

SURABAYA | Barometer Jatim – Usai tumbang di Pemilihan Presiden (Pilpres) dan jeblok di Pemilu Legislatif (Pileg), PDIP Jatim mengajak partai lain untuk 'bermain aman' di Pilkada serentak 27 November 2024.

Partai Banteng bahkan sudah safari ke dua dari empat partai utama pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. PAN Jatim menjadi partai pertama yang dikunjungi, Selasa (4/6/2024). Enam hari kemudian, Senin (10/6/2024), bertamu ke Gerindra Jatim dan masih akan berlanjut ke partai lain, termasuk PKB dan Demokrat.

Menilik kembali penetapan KPU. Pada Pilpres 2024 secara nasional, jagoan PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD tak berkutik hanya menempati posisi ketiga dengan raihan 27.040.878 suara (16,47%).

Bahkan kalah dari Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar yang berada di peringkat kedua dengan 40.971.906 suara (24,95%), sedangkan juara disabet Prabowo-Gibran dengan 96.214.691 suara (58,58%).

Khusus di Jatim, Prabowo-Gibran bahkan menang 'gila-gilaan' dengan raihan 16.716.603 suara (65,19%). Unggul jauh dari Anies-Muhaimin yang meraih 4.492.652 suara (17,52%) dan Ganjar-Mahfud 4.434.805 suara (17,29%).

Lalu hasil Pileg 2024. Secara nasional, PDIP memang tampil sebagai juara dengan meraih 110 kursi (25.387.279 suara) DPR RI. Namun perolehan kursinya merosot tajam, hilang 18 dari capaian 128 (27.503.961) pada Pileg 2019.

Di Jatim, PDIP malah babak belur. Perolehan kursinya menjadi 21 (3.735.865 suara) atau kehilangan 6 kursi dari capaian 27 kursi (4.319.666) pada Pileg 2019. Partai Banteng bahkan harus merelakan takhta juara kembali direbut PKB yang perolehan kursinya naik dari 25 menjadi 27.

Dalih Tak 'Berdarah-darah'

PDIP KE PAN: Kanang (tengah) dan pengurus PDIP Jatim safari ke PAN Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/RQ

Rapor tak moncer di Pilpres dan Pileg inikah yang membuat Partai Banteng menghindari pertarungan keras di Pilkada?

Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistiyono alias Kanang menuturkan, kompetisi besar hanya terjadi di Pileg dan Pilpres.

“Kalau kita di Pilkada, ya sudahlah. Siapa yang kira-kira layak didukung.. didukung. Kalau kira-kira bisa aklamasi ya sudah diaklamasikan saja,” katanya saat safari ke Gerindra Jatim.

Kanang meyakini, tak hanya PDIP tapi juga partai lain merasakan kalau Pemilu 2024 merupakan Pemilu paling melelahkan.

“Pemilu yang menguras seluruh, tidak hanya tenaga, apa saja, dompet-dompet ikut semua. Sertifikat juga ada yang belum kembali juga,” katanya seraya sedikit berkelakar.

Maka kalau partai-partai bisa bersama di Pilkada, tandas Kanang, pasti jauh lebih nyaman. Karena itu, PDIP akan melihat potensi kira-kira kadernya mampu atau tidak untuk memimpin suatu daerah.

“Kalau kira-kira tidak mampu, ya kita bertanya dengan teman-teman Gerindra. Kalau memang harus bersama-sama, ayo kita bersama-sama. Kalau Gerindra punya kader yang hebat, kenapa PDIP tidak mendukung dan sebaliknya,” katanya.

Tapi kalau akhirnya harus bertarung di Pilkada, Kanang minta tidak perlu sampai 'berdarah-darah'. “Kalau tempur ya enggak usah kenceng-kenceng lah kira-kira. Kalau mukul ojo nemen-nemen (jangan kelewat keras), biar enggak ada yang masuk rumah sakit,” katanya.

Karena itu, dia mengajak Gerindra untuk mengkompromikan calon yang akan diusung. Mana yang bisa sama-sama diusung, mana yang posisi 1 dan 2 akan dihitung, dan mana yang diusung masing-masing.

“Dengan demikian, harapan kita, kita ini sama-sama nasionalis, sama-sama ingin wilayah ini tidak berdarah-darah, tidak ada bekas kita sesudah pertempuran. Kembali kondusifitasnya terjaga,” dalihnya.

  • PILPRES 2024 DI JATIM : Prabowo-Gibran 16.716.603 suara (65,19%), Anies-Muhaimin 4.492.652 suara (17,52%), Ganjar-Mahfud 4.434.805 suara (17.89%)
  • PDIP JATIM DI PILEG 2024 : Raih 21 kursi (3.735.865 suara) hilang 6 kursi dari capaian 27 kursi (4.319.666) pada Pileg 2019.

“Maka kalau kita komunikasi dan janjian, ya selesai sudah. Ada ring yang sudah tidak ada dendam lagi. Setelah ada penentunya, pemenangnya, ya selesai,” imbuh Kanang.

Jadi PDIP ingin membagun rule sejak awal? “Betul, dari situlah keinginannya. Sehingga nanti tidak berbekas, tidak ada yodium, ndak ada infus, kira-kira begitu,” ucapnya.    

Hal serupa juga disampaikan Kanang saat berkunjung ke PAN. Dia ingin menyatukan target PAN maupun PDIP supaya tidak saling terjadi rivalitas di Pilkada.

“Capek kita ini rivalitas. Maka, mana PAN yang punya target PDIP mendukung. Ketika PDIP punya target, bagaimana PAN mendukung. Sharing-nya bagiamana. Nah ini, justru sharing-sahring di daerah ini penting,” katanya.

Lantas, apa reaksi Gerindra dan PAN? Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig menyambut baik ajakan PDIP dan menyebut sudah ada 13 daerah yang bisa dikerjasamakan.

“Bahkan ada (bakal calon) yang bukan kader PDIP, bukan kader PAN, kita dukung bersama-sama untuk kemaslahatan di kabupaten itu,” ujarnya.

Sedangkan Sekretaris DPD Partai Gerindra, Kharisma Fabriansyah menyampaikan, semangat partainya maupun PDIP adalah membangun kabupaten dan kota di Jatim agar mendapatkan pemimpin yang terbaik.

Dia juga menyebut di beberapa daerah memiliki kesamaan visi dengan PDIP. Meski demikian, Kharisma mengingatkan kalau semua keputusan tetap di tangan pusat (DPP).

“Ini kan kembali lagi cara pengambilan keputusan kita ada di pusat. Jadi kita sebagai pengurus di tingkat provinsi, kita hanya memberikan rekomendasi kepada pengambil keputusan di pusat,” tegasnya.{*}

| Baca berita Pilkada. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.