Gus Hans Sindir Ada Pahlawan Kesiangan atas Kemenangan Prabowo-Gibran, Maksudnya Khofifah?
SURABAYA | Barometer Jatim – Kemenangan telak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, membuat ada sosok tertentu yang 'dikultuskan' memberi efek besar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Jaringan Gawagis (Jaga) Nusantara, KH Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans berharap seluruh relawan dan pihak-pihak pendukung Prabowo-Gibran agar tidak congkak.
“Kami harap tidak jemawa dan tidak merasa paling berjasa, apalagi yang datangnya belakangan kayak pahlawan kesiangan,” sindirnya, Sabtu (30/3/2024).
Bagi Gus Hans, kemenangan Prabowo-Gibran adalah buah dari proses yang berjalan dengan baik, semuanya bekerja, dan tidak ada efek orang per orang.
“Kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini, memang sudah direncanakan secara sistematis oleh teman-teman di Jakarta dan dijalankan dengan rapi,” ucapnya.
“Jadi kalau ada yang mengklaim ini ada efek orang per orang, itu harus kita luruskan. Apalagi yang mengklaim itu di daerahnya dia menang, justru (Prabowo-Gibran) malah kalah. Contohnya di Pamekasan dan Sampang, itu kan memalukan!” tandasnya.
Siapa yang dimaksud dengan pahlawan kesiangan? “Oh enggak tahu. Coba teman-teman cek di sana menang ternyata Prabowo kalah kan, itu siapa,” kata Gus Hans. Maksudnya bekas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa? “Ya bisa jadi seperti itu,” ucapnya.
Ke Mana Khofifah Effect?
Melihat kembali hasil rekapitulasi KPU, di Sampang Prabowo-Gibran yang meraih 308.580 suara, kalah dari Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar yang meraup 372.669 suara, dan Ganjar Pranowo–Mahfud MD hanya mendapat 46.593 suara.
Bandingkan dengan hasil Pilgub Jatim 2018. Saat itu Khofifah-Emil Dardak menang dengan 339.222 suara, mengalahkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno 312.331 suara.
Pun di Pamekasan. Prabowo-Gibran yang meraih 251.527 suara dikalahkan Anies-Muhaimin 337.122 suara, dan Ganjar-Mahfud hanya mendulang 39.445 suara. Padahal di Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil memang telak 343.494 suara dan Saifullah-Puti 136.684 suara.
Justru di Bangkalan yang tak dimenangkan Khofifah-Emil saat Pilgub Jatim 2018 -- kalah dari Saifullah-Puti dengan raihan suara 261.467 berbanding 271.088, Prabowo-Gibran malah digdaya dengan meraup 470.430 suara, mengalahkan Anies-Muhaimin 189.630 suara, disusul Ganjar-Mahfud 101.712 suara.
KERJA BERSAMA: Gus Hans, kemenangan Prabowo-Gibran bukan keringat orang per orang. | Foto: Barometerjatim.com/ROY
Secara keseluruhan, Prabowo-Gibran tampil sebagai pemenang di Madura dengan meraih 1.371.614 suara atau selisih 155.148 dari Anies-Muhaimin yang mendapat 1.216.466 suara. Sedangkan Ganjar–Mahfud MD berada di posisi buncit hanya mendulang 270.825 suara.
Perolehan suara Prabowo-Gibran di Madura, bahkan jauh di atas kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 yang saat itu meraih 1.192.259 suara, sedangkan Saifullah-Puti hanya mendulang 760.786 suara.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran wilayah Jatim, Boedi Prijo Soeprajitno sibuk menggaungkan Khofifah effect atas kemenangan tebal 65,19% Paslon 02 di Jatim.
Namun dari 38 kabupaten/kota, Prabowo-Gibran kalah di Sampang dan Pamekasan. Padahal di kedua kabupaten tersebut dimenangkan Khofifah-Emil saat Pilgub Jatim 2018.
Karena itu, Gus Hans mengajak agar tidak menoleh ke belakang, tapi melihat kenyataan bahwa Prabowo-Gibran sekarang adalah presiden dan wakil presiden.
“Harus kita dukung dan Jaga Nusantara tetap mendukung di dalam konteks kritis yang membangun, sehingga kita tidak berkiblat pada orang per orang,” katanya.
“Kita tidak mengkultuskan individu, tapi lebih kepada kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan rakyat,” sambung kiai muda Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur
