Dipilih Lewat Voting! Emil Dardak Raih Penghargaan Santri of The Year 2023
JAKARTA | Barometer Jatim – Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak meraih penghargaan sebagai Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Tingkat Provinsi dalam ajang tahunan Santri of The Year 2023, Minggu (29/10/2023).
Acara yang digelar di Gedung Nusantara IV Jakarta tersebut, diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Terpilihnya Emil berdasarkan hasil voting yang dilakukan masyarakat. Sepak terjangnya dalam kepemimpinan di tingkat provinsi, berhasil menarik hati masyarakat untuk memilihnya.
Perwakilan MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz menuturkan, ajang ini dimaksudkan untuk mengapresiasi para tokoh yang telah memberikan sumbangsih dan karyanya bagi pembangunan bangsa.
“Mereka adalah tokoh yang telah memberikan sumbangsih dan kontribusi baik berupa gagasan maupun karya dan prestasinya bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.
| Baca juga:
- Jatim Tersengat Inflasi September 2023, Emil Dardak: Tidak Bisa Larang Orang Luar Jawa Makan Beras Kita!
- Jatim Hasilkan Timbulan Limbah B3 Cukup Tinggi 6-8 Juta Ton, Tenang! Emil Dardak Bilang Bisa Teratasi dengan PPSLB3
- Putusan MK Angin Segar Gibran Maju Cawapres, Gus Hans: Kita Tahu Kiprahnya, Tidak Sedikit-sedikit Pamer Penghargaan!
Dalam ajang ini, terangnya, terdapat 13 kategori penghargaan yakni Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Nasional, Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Provinsi, dan Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Kabupaten.
Lalu Santri Inspiratif Bidang Seni dan Budaya, Santri Inspiratif Bidang Dakwah, Santri Inspiratif Bidang Pendidikan, dan Santri Inspiratif Bidang Wirausaha.
Kemudian Pesantren Salaf Inspiratif, Pesantren Modern Inspiratif, Pesantren Entrepreneur Inspiratif, dan Pesantren Takhassus Inspiratif.
Semua pemenang dipilih oleh masyarakat melalui sistem voting. Total masyarakat yang melakukan voting mencapai 500 ribu orang. Sedangkan khusus untuk penghargaan kategori Santri Mengabdi Sepanjang Hayat dan Pahlawan Santri dipilih oleh Dewan INC.
Dibutuhkan Pintar Kolektif
Selain menjabat Wagub Jatim, Emil juga sebagai Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jatim. Beberapa bulan lalu, dia juga dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jatim periode 1444-1447 Hijriyah.
Selama menjabat Wagub Jatim, Emil kerap menaruh perhatian pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pendidikan berbasis pesantren. Menurutnya, pendidikan berbasis pesantren memiliki nilai unggul di sisi character building yang ditanamkan pada para santri.
“Bagaimana emphasis atau penguatan karakter itu melebihi penguasaan substansi keilmuannya itu sendiri. Karena belajar itu adalah sebuah proses spiritual, bukan hanya sekadar menghafal atau memahami sebuah formula teori. Tapi bagaimana ilmu tersebut bisa diresapi ke dalam qolbu,” katanya.
Character building yang diberikan melalui pesantren inilah, lanjut Emil, yang membuat para santri memiliki kemampuan olah rasa atau menguatkan kepekaan karakter dari generasi muda kita menjadi penting. Terlebih di era globalisasi dan informatika serta kecerdasan buatan yang berkembang pesat saat ini.
| Baca juga:
- Emil Dardak: Percaya Saya, Sepintar-pintarnya Guru Enggak Ada yang Bisa Ngalahin Google!
- Emil Dardak Beber Kontribusi Dzuriyah Syekh Kyai Ageng Basyariyah untuk Jatim: Lahirkan 1.500 Ponpes!
- Emil Dardak Sebut Peran Guru Tak Tergantikan Google, Netizen: Soal Pungli Tak Direspons, Takut Offside!
“Kalau sekadar penguasaan ilmu tanpa character building bisa tergeser dengan kecerdasan buatan,” imbuhnya.
Melalui olah rasa itulah, para santri disebutnya bisa memiliki kepekaan untuk membaca tren di masyarakat dan membuatnya mampu berkomunikasi dengan baik untuk berkolaborasi dan bersinergi. Sehingga terwujudlah “pintar kolektif” tidak hanya sekadar pintar individual.
Emil menambahkan, saat ini dan di masa yang akan datang dibutuhkan pintar kolektif dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Kolaborasi dan sinergitas mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan Indonesia di masa mendatang.
“Karena ‘pintar' di masa kini dan masa depan, itu bukan pintar sendiri namun kolektif. Artinya menciptakan sesuatu secara bersama-sama. Ini yang juga saya pelajari saat mengikuti program fellowship di MIT tahun 2017 di Boston,” ujarnya.
Nah, untuk mendukung pendidikan berbasis pesantren, Pemprov Jatim mengeluarkan Perda Jatim No 3 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren sebagai bentuk dukungan nyata dari sisi kebijakan terkait pengembangan pendidikan berbasis pesantren.{*}
| Baca berita Emil Dardak. Baca tulisan terukur Syaiful Kusnan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur