Jatim Tersengat Inflasi September 2023, Emil Dardak: Tidak Bisa Larang Orang Luar Jawa Makan Beras Kita!

| -
Jatim Tersengat Inflasi September 2023, Emil Dardak: Tidak Bisa Larang Orang Luar Jawa Makan Beras Kita!
TERSENGAT INFLASI: Emil Dardak saat pemaparan dalam HLM dan Rakor TPID. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA | Barometer Jatim – Jatim tersengat inflasi September 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan (month to month/m-to-m) Jatim naik menjadi 0,32% pada September 2023 dari Agustus 2023 sebesar 0,11% dengan beras sebagai komoditas yang berandil terbesar penyebab inflasi (0,29%).

Bagi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, sebagai provinsi produsen utama komoditas pangan nasional, data tersebut membuat Jatim dihadapkan pada dilema tingkat inflasi yang disebabkan komoditas pangan.

Pada data lainnya, BPS mencatat, Jatim merupakan provinsi dengan produksi beras terbesar nasional yang diprediksi menghasilkan 5,53 juta ton beras sepanjang 2023. Beda dengan produksi beras nasional yang diproyeksikan melesu, volume produksi beras di Jatim justru diperkirakan naik tipis 0,68% dari tahun sebelumnya (year on year/y-o-y).

Karena itu, Emil mengharapkan adanya mekanisme yang dapat digunakan secara cepat dalam menghadapi inflasi.

| Baca juga:

"Jatim ini adalah produsen beras, jadi kita swasembada dan ada surplusnya. Tapi kita tidak bisa melarang orang luar Jawa untuk makan beras kita, karena ini NKRI bukan batas negara," katanya saat High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) dalam Rangka Jelang Akhir Tahun 2023 di Hotel Vasa Surabaya, Jumat (20/10/2023).

"Kemudian kalau daerah lain kekurangan stok, maka mereka akan mengekspor kelangkaan itu ke Jatim dengan mengambil barang dari Jatim. Makanya sendi-sendi dari mulai produsen sampai ke pasar itu harus terkoneksi dan terpantau," sambungnya.

Menilik kembali data BPS, inflasi y-on-y gabungan delapan kota di Jatim pada September 2023 sebesar 3,01%. Lalu tingkat inflasi m-to-m gabungan 8 kota September 2023 sebesar 0,32% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,58.

Sedangkan komoditas penyebab inflasi m-to-m, andil terbesar yakni beras (0,29%), disusul bensin (0,08%), biaya pulsa ponsel 0,02%, angkutan udara 0,01%, dan kontrak rumah 0,01%.

Butuh Mekanisme Cepat

M-TO-M: Perkembangan tingkat inflasi gabungan delapan kota Jatim, September 2023 capai 0,32%. | Sumber Data: BPS Jatim

Emil lantas menjelaskan, kenaikan harga dapat didorong berbagai hal. Entah itu kenaikan harga produksi maupun kelangkaan bahan. Maka, diskusi pada HLM ini harus melahirkan sistem yang dapat menyelesaikan hal tersebut.

"Saya minta tolong agar ada mekanisme untuk gerak cepat manakala kenaikan harga itu, entah karena cost push atau memang terjadi kelangkaan supply. Jadi daerah yang harganya tinggi, bisa mendapat manfaat dari daerah yang harganya lebih rendah kalau memang masih surplus," katanya.

Menurut Emil, mekanisme ini penting untuk keberlangsungan petani dan peternak. Mengingat, kontribusi Jatim terhadap beberapa pangan nasional sangat prominent. Antara lain padi 17,40%, jagung 31,26%, bawang merah 24,00%, gula 49,58%, telur ayam 23,56%, daging ayam 15,58%, dan daging sapi 22,25%.

"Tapi ini ada simalakamanya. Kalau harga naik karena memang sarana produksinya naik, lantas untuk stabilisasi harga langsung kita guyur pakai operasi pasar, yang kasihan petani dan peternak," katanya.

| Baca juga:

Hal ini, sebut Emil, bukan karena pemerintah tidak peduli konsumen tapi upaya menjaga keseimbangan. Untuk itu, saat ini TPID Jatim melakukan enam upaya konkret pengendalian inflasi yang sesuai arahan Menteri Dalam Negeri.

Yakni dengan melaksanakan operasi pasar murah, sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, gerakan menanam, kerjasama intra provinsi, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) guna menjaga inflasi, serta dukungan transportasi dari APBD.

Tak hanya itu, pada HLM kali ini juga dilaksanakan dua agenda penandatanganan kerja sama guna memperkuat ekosistem pengendalian inflasi pangan di Jatim.

Yakni penandatanganan kerja sama intra daerah Jatim antara BUMN, BUMD provinsi, BUMD kabupaten/kota, dan pengelola pasar. Serta penandatanganan komitmen program penguatan korporasi petani, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan off-farm mindet sekaligus mengendalikan inflasi.

Pakai Strategi 4K

BERAS TERBESAR: Beras jadi komoditas yang berandil terbesar penyebab inflasi Jatim September 2023. | Sumber Data: BPS Jatim

Sementara itu Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono selaku Ketua Harian TPID Jatim memaparkan strategi 4K dalam mengendalikan inflasi Jatim. Yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Keterjangkauan harga, jelasnya, lewat stabilisasi harga, mengelola permintaan, dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui koperasi dan UMKM.

| Baca juga:

Lalu Ketersediaan pasokan dengan cara memperkuat produksi dan pengelolaan impor-ekspor pangan, penguatan cadangan pemerintah, dan penguatan kelembagaan.

"Sedangkan kelancaran distribusi dengan cara penguatan kerja sama antardaerah dan meningkatkan infrastruktur perdagangan, serta komunikasi efektif dengan cara memperbaiki kualitas data, koordinasi pusat dan daerah, dan mengendalikan ekspektasi inflasi," jelasnya.{*}

  • 10 PROVINSI PRODUKSI BERAS TERBESAR 2023 (TON)
    1. Jawa Timur: 5.538.281
    2. Jawa Barat: 5.252.742
    3. Jawa Tengah: 5.211.022
    4. Sulawesi Selatan: 2.836.528
    5. Sumatera Selatan: 1.586.127
    6. Lampung: 1.568.647
    7. Sumatera Utara: 1.193.503
    8. Banten: 956.109
    9. NTB: 880.991
    10.Sumatera Barat: 843.927

| Baca berita Pemprov Jatim. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.