Seleksi Terbuka Sekda, DPRD Surabaya Harap Berjalan Objektif dan Transparan

Reporter : -
Seleksi Terbuka Sekda, DPRD Surabaya Harap Berjalan Objektif dan Transparan
PROBLEM SOLVING: Reni Astuti, bakal calon Sekda Surabaya harus problem solving. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometer Jatim – Seleksi terbuka (open bidding) pengisian jabatan Sekda Surabaya dibuka. Pendaftaran berlangsung mulai 2-6 Januari 2023. Seiring dengan itu, dilakukan tahapan administrasi bagi para birokrat yang mendaftar.

"Kita berharap proses seleksi terbuka berjalan dengan objektif dan transparan, kita percayakan prosesnya ke Pansel (panitia seleksi)," ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, Sabtu (7/1/2023).

Sesuai surat pengumuman Pansel Nomor 01/PANSEL-JPTP/I/2023, total ada 17 ketentuan umum atau syarat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang maju mencalonkan diri.

Di antaranya memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik. Selain itu, berusia maksimal 56 tahun dan harus sudah lulus Diklatpim II dengan minimal jenjang pendidikan sarjana.

"Sekda merupakan jabatan tertinggi di lingkup birokrasi Pemkot, maka diharapkan memiliki kemampuan kepemimpinan yang bisa mengayomi, ngayemi, dan problem solving. Itu harus dimiliki oleh seorang Sekda definitif nantinya," harap politikus PKS itu.

Mengingat Sekda merupakan Jabatan Tinggi Pratama (JTP), Reni mengusulkan agar Pansel menggunakan metode 360 degree feedback atau umpan balik 360 derajat. Dengan metode ini, rekam jejak dan kinerja calon yang mengikuti seleksi dapat tereksplorasi secara rinci.

"Saya menyarankan Pansel agar bisa menggunakan tools 360 degree feedback. Ini cara untuk menampilkan atau mengetahui kinerja sesorang dengan menggunakan berbagai sumber," katanya.

Misal, lanjut Reni, ketika ada calon A mengikuti seleksi, maka Pansel bisa menelisik rekam kinerja di tempat terakhir yang bersangkutan bekerja. Kemudian meminta keterangan mulai dari atasan, bawahan, maupun teman sesama kerja.

"Metode ini bisa diterapkan dan sangat efektif, karena kita bisa mengetahui secara lengkap rekam kinerja seseorang dari berbagai sumber, mulai bawahan, atasan, rekan," jelas Reni.

Tak kalah penting, Reni juga berharap nantinya bakal Sekda definitif dapat memberikan budaya happy productive. Artinya, ASN dapat terus produktif namun juga memberikan budaya organisasi yang menyenangkan untuk dijalani.

"Bekerja senang, nyaman, dan produktif namun sesuai dengan yang diinstruksikan oleh kepala daerah," tandasnya.

"Jadi, Sekda perannya itu mengkoordinasikan seluruh OPD yang ada, bagaimana bisa menjalankan tugas wali kota dengan baik dan harus bisa jadi dirijen bagi unsur birokrasi di bawahnya," tandas Reni.{*}

» Baca berita terkait DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.