Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Capres-Cawapres Atas Nama NU, Gimana Kalau Khofifah yang Maju?

Reporter : -
Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Capres-Cawapres Atas Nama NU, Gimana Kalau Khofifah yang Maju?
LAWAN POLITIK IDENTITAS: Gus Yahya, tak ada Capres atau Cawapres atas nama NU. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometer Jatim – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya tak henti-hentinya menyerukan supaya jangan menggunakan politik identitas di hajatan demokrasi, termasuk di Pilpres 2024.

“Identitas apapun, termasuk identitas NU,” katanya usai silaturahmi dengan pimpinan media, tokoh lintas agama, pemuda, dan akademisi di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Rabu (11/1/2023) sore.

“Saya tegaskan, tidak akan ada calon presiden atau wakil presiden atas nama NU. Ketika kemarin bahkan ada (yang tanya) gimana kalau ini Bu Khofifah, gimana kalau Yaqut, gimana.. Pokoknya tidak atas nama NU,” sambungnya.

Seperti diketahui, Khofifah Indar Parawansa selain menjabat Gubernur Jatim juga salah seorang Ketua PBNU dan Ketua Umum PP Muslimat NU. Sedangkan Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut selain menjabat Menteri Agama juga Ketua Umum PP GP Ansor sekaligus adik kandung Gus Yahya.

Kalau ada calon presiden yang orang NU, tandas Gus yahya, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri, kinerjanya sendiri, prestasinya sendiri, tapi tidak atas nama NU.

“Jadi kami tegaskan berulang kali, supaya jelas positioning NU mencegah politik identitas, karena ini memang berbahaya sekali,” ucapnya.

Tapi bukan berarti NU dan bangsa ini tidak punya harapan bahwa keadaan akan lebih baik. Nyatanya, kata Gus Yahya, jika melihat hasil survei terakhir menyebut bahwa kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi mencapai 77,6%.

“Saya kira ini luar biasa sekali. Itu artinya, di bawah ini memang ada dinamika sedemikian rupa yang kurang lebih memperbaiki ketajaman kontroversi yang terjadi sebelumnya,” kata Gus Yanya.

"Padahal pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin (saat memenangkan Pilpres 2019) cuma berapa persen, separuh lebih sedikit (55,50%/selisih 16,9 juta suara dengan Prabowo-Sandiaga) tapi sekarang kepuasan pada Presiden Jokowi itu 77,6%,” imbuhnya.

Gus Yahya berharap, hasil survei tersebut betul-betul menjadi gambaran dari semakin melunaknya keadaan.{*}

» Baca berita terkait Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.