Khofifah Tetap Bidikan Utama Gerindra, M Nuh Pilihan Kedua

RAKOR PEMENANGAN PILKADA: (Dari kiri) Ahmad Hadinuddin, Anwar Sadad, Soepriyatno dan Tjujuk Sunario. Gerindra Jatim tetap membidik Khofifah Indar Parawansa untuk diusung di Pilgub Jatim 2018. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Bukan PKB atau PDIP, tapi Gerindra. Ya, hari-hari ini langkah Parpol yang didirikan Prabowo Subianto itu paling disorot jelang Pilgub Jatim 2018, menyusul cerita heroik saat memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 bersama PKS.
Beragam spekulasi pun bertebaran yang berputar pada dua pertanyaan besar: Parpol mana yang akan diajak koalisi, dan siapa bakal Cagub yang akan diusung?
Dengan 13 kursi di DPRD Jatim, Gerindra masih membutuhkan 7 kursi untuk menggenapi 20 kursi sebagai syarat mengusung Cagub-Cawagub. Kalaupun kembali merajut koalisi dengan PKS (6 kursi) masih membutuhkan satu kursi lagi. Kecuali dengan PAN (7 kursi) atau ketiganya melebur dalam satu koalisi.
Baca: Gerindra: Merasa Siap Silakan Deklarasi, Gak Usah Nantang
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Soepriyatno tidak menampik kemungkinan tersebut. Sebab, beberapa partai tengah termasuk PAN dan PKS sudah lama bekerjasama dengan Gerindra.
Di luar itu, masih ada beberapa partai lain yang akan bergabung. Tetapi ini belum bisa kami sebut. Ditunggu saja, pasti ada kejutan, katanya berteka-teki, usai Rakor Pemenangan Pilkada di Surabaya, Minggu (17/9).
Andai urusan koalisi beres, bakal Cagub yang akan diusung juga masih menjadi tanda tanya. Memang, Menteri Sosial yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa tetap menjadi bidikan utama. Namun Gerindra tetap menyiapkan calon alternatif: Mohammad Nuh.
Baca: Belanja Parpol, Gus Ipul Menyerah pada Gerindra
Langkah Gerindra memunculkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedikit mengejutkan, terlebih selama ini M Nuh tak pernah muncul atau dimunculkan.
Tapi Gerindra punya sudut pandang lain. M Nuh dinilai mumpuni untuk memimpin Jawa Timur pasca kepemimpinan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Pertimbangan lainnya, sama dengan Khofifah, M Nuh merupakan kader potensial Nahdlatul Ulama, Ormas keagamaan dengan basis massa mengakar di Jawa Timur.
Bu Khofifah tetap menjadi bidikan kami. Namun kami juga menyiapkan kandidat lain. Ada nama Pak Nuh (M Nuh) yang juga masuk radar," katanya. "Pokoknya semua akan kami simulasikan. Mereka yang punya tingkat keterpilihan tinggi akan kami pilih.
Baca: Cak Imin Khawatir Masa Depan PKB, Bukan NU
Soepriyanto menambahkan, selain nama Khofifah dan M Nuh, pihaknya juga mempertimbangkan kader internal Gerindra untuk diusung. Di antaranya Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad dan Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, Tjujuk Sunario.
Tetapi semua ini belum final. Kami masih melakukan kalkulasi, siapa yang menurut kami tepat untuk diusung. Insyaallah pertengahan Oktober nanti sudah ada keputusan, sambil menyiapkan rekom di bulan November, paparnya.