PKB Siap Gabung Koalisi Golkar-PAN-PPP, Syaratnya: Muhaimin Iskandar Capres

INGINKAN CAPRES: Cak Imin siap gabung Koalisi Indonesia Bersatu asal dirinya yang Capres. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambut baik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Kita menyambut baik koalisi baru yang dibangun. Moga-moga semakin solid, sehingga konfigurasinya semakin mengkristal sehingga kita bisa tahu konfigurasinya, katanya usai acara Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia di Dyandra Convention Center, Surabaya, Minggu (22/5/2022).
PKB sendiri, lanjut Cak Imin, masih butuh waktu untuk terus mencerna lantaran masih terbuka untuk semua koalisi. Sampai hari ini PKB masih terbuka untuk semua koalisi, sambil menunggu diskusi-diskusi dengan seluruh partai, katanya.
Namun Cak Imin menandaskan, PKB siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu asal dirinya yang menjadi calon presiden (Capres). Sementara begitu, tegas politikus yang juga Wakil Ketua DPR RI itu.Sedangkan terkait kegiatan di Dyandra, Cak Imin bersyukur karena hampir 2.000 kiai yang berkumpul kompak pada semangat untuk bersama-sama menjadi bagian dari upaya mendesak perdamaian Rusia-Ukraina.
Menurut Cak Imin, perang Rusia-Ukraina berdampak luar biasa secara ekonomi ke banyak negara. Sampai-sampai Indonesia harus membakar uang Rp 27 triliun setiap bulan untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
BBM hari ini naiknya luar biasa. Kita satu bulan saja, hari ini membakar uang negara Rp 27 triliun karena naiknya harga yang dahsyat itu. Setiap bulan, karena kita terpaksa menyubsidi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), ungkapnya.Karena itu, Cak Imin menyerukan kepada umat Islam di Rusia dan Ukraina untuk menjadi motor perdamaian kedua negara, karena kalau tidak dihentikan Indonesia sudah terkena dampaknya.
Tiap bulan kita membakar uang untuk BBM Rp 27 triliun, karena naiknya harga yang dahsyat itu, tandasnya.
» Baca berita terkait PKB. Baca juga tulisan terukur lainnya Rofiq Kurdi.