Kembali Pimpin Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid Impikan Jatim Jadi Provinsi Aswaja!

SURABAYA, Barometerjatim.com - Masruroh Wahid kembali menjadi ketua PW Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jatim untuk periode 2021-2026 setelah dilantik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/3/2022) malam.
Sebelumnya, dia terpilih secara aklamasi lewat Konferensi Wilayah (Konferwil) di Hotel Utama Sidoarjo, 27 Oktober 2021. Ini merupakan kali keempat Masruroh menakhodai Muslimat NU Jatim.
Tiga sebelumnya yakni periode 2005-2010 lewat Konferwil di Hotel Asida, Batu. Dilanjut periode kedua 2010-2015 lewat Konferwil di Hotel Utami, Sidoarjo. Lalu periode ketiga 2015-2020 lewat Konferwil di Hotel Solaris Singosari, Malang, dan sempat ada perpanjangan SK terkait keadaan pandemi Covid-19 sampai 2021.
Usai pelantikan yang dirangkai dengan Harlah ke-76 Muslimat NU, dalam pidatonya, Masruroh menyampaikan mimpinya di hadapan Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dan pengurus lainnya; Sekjen PBNU yang juga Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim, Prof Ali Maschan Moesa, serta ketua PC Muslimat NU se-Jatim.
"Sebuah mimpi kami layangkan hari ini. Kami membayangkan, gubernurnya sudah NU, bupati-wali kotanya banyak NU, NU Jatim NU yang hebat, kenapa kita tidak bermimpi dan merajut ukhuwah kebersamaan antara Muslimat dengan semua elemen ini untuk membuat Jatim sebagai Provinsi Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah)?" katanya.
Kalau tidak bisa seluruh Jatim, Masruroh mengimpikan ada pilot project setiap Korda terdapat satu cabang atau satu cabang mempunyai satu kampung/desa Aswaja.
"Dan bahkan saya menantang kepada Sidoarjo, karena Sidoarjo luar biasa. Saya tantang Bapak Bupati Sidoarho (Ahmad Muhdlor Ali) bagaimana kalau Sidoarjo kita jadikan pilot project Kabupaten Aswaja," katanya.
Menurut Masruroh, hal ini tidak bisa dilakukan Muslimat NU sendiri, tapi harus bersama NU dan Badan Otonom (Banom) lainnya, pemerintah, dan semua masyarakat.
"Kita ciptakan masyarakat yang saling menghormati, saling menghargai, toleran satu sama yang lain, sehingga tercipta seperti masyarakat madani yang dipimpin Rasulullah Saw," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Masruroh juga menyampaikan launching Ikatan Pengusaha Muslimat NU Mutiara (Muslimat Hadir untuk Rakyat).
"Mudah-mudahan dalam Kongres yang akan datang ini menjadi keputusan strategis, Muslimat memiliki sebuah asosiasi atau ikatan pengusaha yang nantinya saya ingin ibu-ibu ini usahanya lebih maju lagi, sehingga bisa menopang kesehatan ekonomi keluarga maupun ksehatan ekonomi masyarakat," katanya.{*}
» Baca berita terkait Muslimat NU. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.