Bertemu Ketua DPRD Surabaya, Modin Bersyukur Honor Naik

Reporter : barometerjatim.com -
Bertemu Ketua DPRD Surabaya, Modin Bersyukur Honor Naik

HONOR MODIN NAIK: Adi Sutarwijono, mendapat apresiasi dari para modin yang honornya naik. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometerjatim.com - Sejumlah modin menyampaikan terima kasih dan syukur atas kenaikan honor mereka tahun depan, dari Rp 400 ribu menjadi Rp 800 ribu dalam APBD Surabaya 2022. Hal itu disampaikan saat bertemu Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

Kami bersyukur, akhirnya DPRD Surabaya dan Pak Wali Kota sepakat menaikkan honor kami. Kami bersyukur akhirnya terealisasi juga kenaikan itu, kata Koordinator Modin dari Kecamatan Dukuh Pakis, Mahfudz dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).

Taufik dari Genteng dan Munaji dari Wonokromo juga menyampaikan ungkapan serupa. Keduanya juga berharap pelayanan kepada warga masyarakat semakin lebih baik lagi.

Apa komentar Adi? "Kenaikan honor itu, merupakan bukti perhatian dan penghargaan DPRD dan Pemkot Surabaya terhadap para modin yang sudah berjibaku di masa pandemi Covid-19, katanya.

Selain modin, Adi juga bertemu kalangan nelayan dari tiga kelurahan: Wonorejo dan Medokan Ayu (Kecamatan Rungkut) serta Gununganyar Tambak (Kecamatan Gununganyar). Dalam Perubahan APBD Surabaya 2021, diplot anggaran untuk memberi insentif bagi keluarga nelayan yang tidak mampu.

Mereka dipekerjakan untuk pembersihan lingkungan laut dan sungai. Meski demikian, di antara mereka masih ada yang belum dapat insentif.

"Saya berharap nelayan-nelayan dari keluarga tidak mampu, juga diberi kesempatan sama, agar tidak terjadi kecemburuan sosial, ujar salah seorang penggiat kelompok nelayan.

Para nelayan berharap juga kepada DPRD Surabaya agar memperjuangkan anggaran untuk perbaikan perahu dan jaring ikan.

Serta, kalau bisa, kami diperjuangkan dapat perahu-perahu wisata dan dibangunkan pasar untuk ikan asap untuk menggerakkan ekonomi rumah tangga, kata nelayan lainnya.

Adi pun berjanji akan membawa curhat para nelayan tersebut dalam rapat dewan dengan Pemkot Surabaya. Terima kasih atas masukannya, katanya.

Tak berhenti di situ, Adi juga bertemu para pengurus kampung dan warga di Kebraon. Mereka mengeluhkan terhambatnya pembangunan lingkungan dan sarana prasarana akibat fasum dan fasos di perumahan mereka belum diserahkan pengembang.

Kondisi jalan rusak, juga banjir dan gelap karena tidak ada PJU (Penerangan Jalan Umum), ujar Wasino, salah seorang ketua RT.

DICURHATI SOAL FASUM: Adi Sutarwijono, bersama pengurus kampung dan warga di Kebraon. | Foto: Barometerjatim.com/ISTDICURHATI SOAL FASUM: Adi Sutarwijono, bersama pengurus kampung dan warga di Kebraon. | Foto: Barometerjatim.com/IST DICURHATI SOAL FASUM: Adi Sutarwijono, bersama pengurus kampung dan warga di Kebraon. | Foto: Barometerjatim.com/IST

» Baca Berita Terkait DPRD Surabaya

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.