Projo: Usut Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa, Ini Pengkhianatan

VAKSIN KEDALUWARSA: Panel Barus, vaksin kedaluwarsa bukti terjadi pengabaian terhadap hak rakyat. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com - Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP Projo (Pro Jokowi), Panel Barus meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas vaksin Covid-19 kedaluwarsa.
"Kita menyoroti akhir-akhir ini, ada keresahan di masyarakat terkait vaksin kedaluwarsa. Ini kita soroti, mungkin terlalu lama di gudang atau apa kita enggak tahu. Kasus tersebut terjadi, misalnya di Kudus, Jateng," katanya di Surabaya, Rabu (24/11/2021).
Munculnya vaksin kedaluwarsa, menurut Panel, menjadi satu bukti telah terjadi pengabaian terhadap hak rakyat karena vaksin gratis adalah hak rakyat, hak setiap warga.
"Jadi ketika ada vaksin yang kedaluwarsa, menurut kami, dalam kalimat yang moderat ini pemborosan sebenarnya, karena vaksin dibeli menggunakan uang negara," ujar Panel."Jadi kalau sampai kedaluwarsa, tidak tergunakan, ini pemborosan. Dalam bentuk yang lebih lain, ini juga bagian dari pengkhianatan sebenarnya kalau sampai vaksin ini kedaluwarsa," tandasnya.
Karena itu, Projo meminta aparat penegak hukum untuk mengusut lebih jauh, apakah ada unsur kesengajaan kenapa vaksin bisa kedaluwarsa.
"Kenapa kami concern sekali terhadap urusan vaksin kedaluwarsa ini, karena Projo benar-benar menjalankan percepatan bahkan perluasan. Percepatan ini kalau di level kota, mudah. Tapi ini harus diperluas sampai ke dalam, ke pelosok," katanya.
Projo, lanjut Panel, melaksanakan vaksinasi bukan hanya di kota, tapi di pelosok-pelosok, di kebun-kebun, di desa produktif, semunya didorong."Jadi kalau sampai ada yang kedaluwarsa, menurut kami, ini hal yang harus diselidiki lah oleh aparat hukum kenapa bisa sampai kedaluwarsa," ujarnya.
Projo sendiri, Rabu hari ini dan Kamis (24/11/2021) besok, menggelar vaksinasi di 12 kabupaten di Jatim. Yakni di Tuban, Gresik, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Banyuwangi, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tulungagung, Nganjuk, dan Pacitan.
Ini untuk dosis pertama. Kita laksanakan serentak di 12 kabupaten di Jatim dengan target sasaran kurang lebih 12 ribu akseptor, jelas Panel.12 kabupaten tersebut dipilih, karena cakupan vaksinasinya masih rendah dan Projo melihat ada situasi yang mulai mengendur terhadap pelaksanaannya. Lebih-lebih pada akhir November ini, serta menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.
"Saya pikir ini tidak boleh terjadi Kegiatan vaksinasi harus terus digenjot, karena terbukti efektif sebagai salah satu cara dalam penanganan pandemi Covid-19, tuntasnya.
» Baca Berita Terkait Vaksinasi