Terusik Pembekuan, MWCNU Surabaya Datangi PWNU Jatim

DATANGI PWNU JATIM: Unsi Fauzi, datangi PWNU Jatim bersama ketua MWCNU se-Surabaya untuk tabayyun. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Forum Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bersatu -- terdiri dari 23 MWCNU se-Surabaya -- kembali bergerak untuk melawan upaya pembekuan pengurus PCNU Surabaya.
Usai Selasa (8/9/2020) malam membuat pernyataan sikap di kantor PCNU Surabaya, Jalan Bubutan, mereka mendatangi kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Al Akbar Timur, Gayungan, Kamis (10/9/2020).
"Kami bersama ketua MWCNU se-Surabaya yang tergabung dalam Forum MWCNU Bersatu, mengantarkan surat yang kemarin malam kita tanda tangani bersama, berupa pernyataan sikap," kata Koordinator Forum MWCNU Bersatu, Moch Unsi Fauzi.
Pernyataan sikap tersebut, merupakan bantahan untuk Forum Kader NU Surabaya yang mendesak PWNU Jatim dan PBNU agar segera membekukan kepengurusan PCNU Surabaya masa bakti 2015-2020 karena dinilai melanggar AD/ART dan khitthah NU.Kepengurusan di bawah duet kepemimpinan KH Sulaiman NurHA Muhibbin Zuhri tersebut juga dituding telah menjadikan kantor PCNU sebagai basecamp pemenangan Eri Cahyadi, calon wali kota yang diusung PDI Perjuangan.
Forum Kader NU juga menyesalkan dan mengecam keras 'nonton bareng' (Nobar) rekomendasi PDI Perjuangan terkait Pilwali Surabaya 2020 yang digelar di kantor PCNU.
Tabayyun Tim Investigasi
KLARIFIKASI: 23 ketua MWCNU se-Surabaya datangi PWNU Jatim terkait tim investigasi 'Nobar Rekom PDIP'. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS KLARIFIKASI: 23 ketua MWCNU se-Surabaya datangi PWNU Jatim terkait tim investigasi 'Nobar Rekom PDIP'. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Selain mengantarkan surat pernyataan sikap bantahan atas semua tudingan Forum Kader NU, Forum MWCNU Bersatu sekaligus tabayyun (klarifikasi) menyusul kabar yang menyebut PWNU Jatim telah membentuk tim investigasi terkait 'Nobar' tersebut.
"Kami datang ke sini ber-tabayyun, bersilaturahim dengan PWNU yang kami melihat PWNU ini sudah membentuk tim investigasi resmi," ujar Unsi.
"Suratnya sudah beredar, akan tetapi surat resmi investigasi itu, sampai hari ini tidak diterima atau belum sampai kepada PCNU tapi sudah ada di luaran, sudah menyebar luas," sambungnya.
Terlebih, lanjut Unsi yang juga ketua MWCNU Wonokromo, tim investigasi disebut-sebut dibentuk berdasarkan laporan dari 22 ketua MWCNU se-Surabaya."Nah, kami bertanya, ketua MWC yang mana, sementara yang datang di sini dan bertanda tangan juga ada stempelnya adalah ketua MWCNU yang resmi dan punya SK," katanya.
Unsi menegaskan, kedatangannya murni untuk tabayyun. Sebab, sebagai warga NU pihaknya memiliki akhlakul karimah dan memandang di tubuh PCNU Surabaya tidak ada masalah."Kita hanya ber-tabayyun saja, silaturahim saja, untuk memperjelas keadaan yang sedang berkembang," ucapnya.
ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, NU