Waketua DPRD Jatim Sayangkan Mentalitas Birokrasi Risma
KRITIK RISMA: Sahat Tua Simanjuntak, sayangkan mentalitas birokrasi Risma. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Tak hanya kalangan DPRD Surabaya, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak juga angkat bicara soal Menpora, Zainudin Amali yang gagal meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) lantaran pintu dikunci.
"Saya sangat sayangkan sikap wali kota Surabaya (Tri Rismaharini alias Risma) yang tidak memperkenankan Bapak Menpora untuk meninjau GBT, apalagi ini dalam kaitan kesiapan Indonesia dalam rangka pelaksanaan Piala Dunia U-20," katanya.
"Saya sangat sayangkan mentalitas seorang birokrasi seperti itu, di dalam era yang sangat keterbukaan seperti ini. Saya sangat menyayangkan," tandasnya usai menghadiri acara pengarahan Menpora kepada insan olahraga Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (3/11/2019) malam.
Sebagai seorang birokrat, lanjut legislator dari Partai Golkar tersebut, seharusnya Risma mempunyai asas ketaatan untuk satu tingkat di atasnya, maupun apa yang menjadi aturan dari pemerintah pusat."Ini jadwal kementerian, yang berarti program-program Presiden Jokowi yang dilaksanakan. Misi utama Pak Menteri ini datang kan untuk kebaikan kita dan nama harum bangsa, kenapa wali kota Surabaya tidak membuka dan malah menutup pintu (GBT)," paparnya.
Apakah penolakan Menpora di GBT tersebut politis? "Saya tidak melihat itu. Tapi kalau misalnya wali kota tidak bisa dikomunikasi, paling tidak Kadispora-nya lah dan saya tahu Kadispora provinsi sudah melakukan komunikasi untuk itu," ujarnya.
Karena itu, Sahat berharap Risma segera melakukan koordinasi ulang dengan Kemenpora terkait kegagalan Menpora meninjau GBT. Terlebih, ini dalam rangka kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah even internasional lewat Piala Dunia U-20."Saya bicara dari sisi asas pemerintahan yang baik. Tentu kerja sama antarkelembagaan dari tingkat kota provinsi, dan pusat itu kan harus terbangun secara baik," ucapnya.
» Baca Berita Terkait Golkar, Risma
