Aspirasi Mahasiswa di Surabaya ‘Membentur’ Asmaul Husna
JAGA DEMONSTRAN: Polwan berjilbab menjaga aksi mahasiswa di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/NANTHA LINTANG
SURABAYA, Barometerjatim.com Lantunan Asmaul Husna yang dikumandangkan aparat kepolisian melalui pengeras suara, rupanya cukup ampuh untuk sejenak menghalau aksi puluhan ribu mahasiswa di depan Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis (26/9/2019).
Bahkan, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang datang lebih awal, sekitar pukul 09.30 WIB, akhirnya turut membaca Ayat Kursi lantaran orasinya kalah keras.
Ya, meski menggunakan penggeras suara di atas mobil komando, orasi pendemo masih tak terdengar. Sebab, lantunan Asmaul Husna dari para Polwan di halaman gedung serta shalawat dari halaman Masjid Kemayoran di depan Gedung DPRD Jatim, volume suaranya jauh lebih keras.
Pun demikian dengan ribuan massa aksi dari berbagai elemen dan kampus se-Surabaya, serta beberapa daerah lainnya di Jatim yang datang sekitar pukul 12.00 WIB.Diam! Diam! Diam! teriak salah seorang orator aksi dari atas mobil komando dengan nada kesal, karena orasinya kalah dengan pengeras suara milik polisi di dua tempat: Halaman Gedung DPRD Jatim dan Masjid Kemayoran.
Para Polwan berkerudung putih yang membaca 99 nama Allah Swt itu sempat berhenti. Namun beberapa menit kemudian, melanjutkan bacaannya.
Saking kesalnya, para demonstran lantas menyainginya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, hingga akhirnya berhasil menghentikan lantunan Polwan dari Polrestabes Surabaya tersebut.Setelah lantunan Asmaul Husna dari Polwan tak terdengar lagi, pendemo kembali melanjutkan orasinya.
Selain berorasi, aksi puluhan ribu mahasiswa yang menggunakan tagar #SurabayaMenggugat tersebut membawa sejumlah tuntutan.Di antaranya tolak revisi UU KPK, RKUHP, serta beberapa RUU lainnya dan meminta segera disahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
» Baca Berita Terkait Jokowi, Demo Mahasiswa