14 DPAC PKB Kabupaten Blitar Tolak Hasil Muscab

MUSCAB IV: Suasana Muscab DPC PKB Kabupaten Blitar di Kampung Cokelat, Sabtu (6/5). Dinilai ada pemaksaan kehendak untuk menetapkan salah seorang calon sebagai ketua terpilih. | Foto: Ist
BLITAR, Barometerjatim.com 14 Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) se-Kabupaten Blitar menolak hasil Musyawarah Cabang (Muscab) IV yang menetapkan Abdul Munif sebagai ketua DPC PKB Kabupaten Blitar periode 2017-2022.
Penetapan yang dibacakan tim dari DPP saat Muscab IV yang digelar di Kampung Cokelat, Sabtu (6/5) lalu, karuan saja membuat kaget banyak peserta Muscab, termasuk Ketua DPAC PKB Udanawu, M Hatta.
"Kami sudah menduga dari awal bahwa ada indikasi kuat untuk memenangkan kandidat tertentu. Ada oknum tim yang melakukan penggiringan, keberpihakan dan tidak objektif dalam proses wawancara," kata Hatta pada wartawan, Kamis (11/5).
Hatta menambahkan, ada beberapa oknum tim dari DPP yang melakukan pengebirian aspirasi mayoritas DPAC serta memaksakan kehendak kepentingan oknum tim tersebut untuk memenangkan kandidat terpilih.
Baca: OTT di Jatim Didominasi Kasus Dana Desa dan Prona
Bahkan, lanjut Hatta, indikasi itu dapat dilihat ketika Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar tidak langsung diajak ke lokasi Muscab, namun 'dikondisikan' salah satu anggota DPRD untuk transit ke pondok pesantren. Hatta meyakini di situlah proses intervensi terjadi.
"Muscab ini telah mengabaikan nilai demokrasi dan musyawarah, karena yang dilakukan adalah pemaksaan kehendak dari oknum DPP PKB, bukan musyawah mufakat. Calon dipaksa menerima hasil yang manipulatif tanpa ada musyawarah mufakat antarpihak," ucapnya.
Proses Muscab kali ini, tambahnya, sangat jauh dari ajaran Guru Bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang aspiratif dan demokratis. "Sebagai bentuk kekecewaan, kami (14 DPAC) akan melakukan penolakan terhadap hasil Muscab ini, kita akan lawan pendzaliman ini," tegasnya.