PMII Jatim Siap Dukung dan Kritisi Program Khofifah-Emil


SURABAYA, Barometerjatim.com Organisasi kemahasiswaan mana yang tak bangga memiliki kader menjadi gubernur. Tak terkecuali Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka begitu bangga melihat kadernya, Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur Jatim periode 2019-2024.
PMII pun bertekad untuk mengawal Khofifah yang didampingi Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak dalam memimpin Pemprov Jatim, serta menjalankan program Nawa Bhakti Satya -- yang kini diperas menjadi "Cettar" (Cepat, efektif, tanggap, transparan dan responsif) -- selama lima tahun ke depan.
Meski demikian, PMII tetap akan menjadi mitra kritis bagi Pemprov Jatim. "Apa yang bagus, yang dilakukan oleh Pemprov, setinggi-tingginya akan kami apresiasi," kata Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jatim, Abdul Ghoni saat acara pelantikan PKC PMII Jatim di Islamic Center Surabaya, Kamis (21/2/2019).
"Tetapi, ketika tidak berpihak pada masyarakat, rakyat kecil, maka PMII yang terdepan untuk mengingatkan apa yang dilakukan Pemprov," tandas remaja kelahiran Sampang, Madura, tersebut disambut aplaus panjang kader PMII se-Jatim yang hadir.
Sementara Emil menuturkan, memang, pergerakan-pergerakan yang dilakukan pemuda dalam wadah organisasi akan melatih kepemimpinan dan kepedulian. Termasuk bicara bagaimana milenial yang lebih kompetitif.
"Nah, ini bisa kita wujudkan dengan menyentuh mereka yang akif duluan. Maka keberadaan dari organisasi ini kita harapkan bisa menjadi mitra, misalnya untuk Millenial's Job Center, atau E-Syar'i (Empowering Santri for Entrepreneurship and Innovation)," katanya.
PMII Mitra Strategis

Selain itu, lanjut Emil, bagaimana menggerakkan, menyukseskan Nawa Bhakti Satya dari sisi Jatim Berkah. Lalu membangun program-program Balai Latihan Kerja (BLK) intensif yang tak hanya memberikan kemampuan kerja, tapi juga karakter etos kerja yang dilakukan.
"Karena jangka panjang BLK intensif itu bukan hanya dua minggu, tapi 2 sampai 3 bulan. Nah, ini uji coba pertama, kalau kita nyari raw material yang bagus tentunya di organisasi kayak gini kan," katanya.
Sebab, lanjut Emil, mereka siap ditempa. Bahkan di saat yang lain menghabiskan waktu untuk weekend, para aktivis ini malah berkegiatan. "Ini kan sebenarnya aset karena karakter itu nomor satu. Kalau intelektual bisa dites sekali, tapi karakter enggak bisa dites sekali tapi harus diuji," paparnya.
Situasi inilah yang membuat Emil antusias. Apalagi PMII juga ingin membangun masyarakat yang beriman dan bertakwa berlandaskan pergerakan yang senapas dengan Ormas Islam terbesar di negeri ini, Nahdlatul Ulama (NU). "Ya kita tentunya sangat memandang PMII sebagai mitra strategis," tuntasnya.
ยป Baca Berita Terkait PMII, Pemprov Jatim