Hari Media Sosial Indonesia, Wahai Netizen! Khofifah Ajak Bijak Bermedsos

SURABAYA | Barometer Jatim – Di sela menunaikan ibadah haji, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyempatkan mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) dan mewaspadai penyebaran hoaks.
Karena itu, Hari Media Sosial Indonesia yang diperingati setiap 10 Juni menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat dalam menggunakan medsos secara positif dan bertanggung jawab.
“Hari Media Sosial Indonesia dicetuskan dengan pemikiran bahwa masyarakat perlu ditingkatkan kesadaran dan edukasinya dalam bermedia sosial,” ujar Khofifah, Selasa (10/6).
Menurutnya, medsos bisa menjadi ruang yang membawa dampak positif, jika digunakan secara produktif dan bertanggung jawab. Melalui platform digital ini, masyarakat bisa menyampaikan kabar baik, membagikan inspirasi motivasi, dan menebarkan semangat positif.
Apalagi menurut Digital 2025 Global Overview Report, hasil gabungan analisis yang dilakukan We Are Social dan Meltwater, terdapat 143 juta identitas pengguna medsos aktif di Indonesia pada Januari 2025.
“Dalam penyampaiannya, pengguna media sosial bisa mengunggah kata-kata motivasi, cerita inspiratif, hingga ajakan untuk menjalani hidup yang lebih baik,” tuturnya.
Khofifah juga menekankan, media sosial dapat menjadi sarana strategis bagi pelaku usaha untuk membangun komunikasi dengan pelanggan, menyampaikan apresiasi, dan mempromosikan produk.
“Pelaku usaha dapat memberikan penawaran menarik atau membagikan konten yang memotivasi pengikutnya untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama,” katanya.
Namun Khofifah juga mengingatkan pentingnya melakukan check and recheck terhadap informasi yang tersebar di medsos, guna mencegah penyebaran hoaks yang dapat meresahkan masyarakat.
“Media sosial bisa menjadi ruang tumbuhnya hoaks dan disinformasi yang marak beredar di masyarakat jika kita tidak cermat dan kritis,” kata Khofifah.
“Karena itu, pastikan selalu mencari tahu sumber berita sebelum menyebarkan setiap informasi yang kita terima. Kemudian baru dapat kita sebarkan telah diverifikasi kebenarannya,” imbaunya.
Hari Media Sosial Indonesia pertama kali dicetuskan pada 2015 oleh Handi Irawan, seorang pengusaha asal Solo, Jawa Tengah sekaligus pendiri Frontier Group.{*}
| Baca berita Pemprov Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur