Hadir di Banyuwangi, Emil Bicara Konsep Agrobisnis 4.0

USUNG AGROBISNIS 4.0: Bupati Trenggalek, Emil Dardak menjadi pembicara di ajang Indo Agro Expo di Banyuwangi, Senin (16/10). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
BANYUWANGI, Barometerjatim.com Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak menghadiri ajang Indo Agro Expo Indonesia Agriculture, Fishery, Livestock and Plantation International Expo 2018 di Banyuwangi, Senin (16/10).
Indo Agro Expo merupakan ajang tahunan yang menjajakan semua komoditas pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan yang dijajakan langsung di lahan persawahan seluas dua hektare di tengah kota.
Bupati yang juga wakil gubernur Jatim terpilih 2019-2014 itu sangat mengapresiasi adanya Indo Agro Expo, karena acara ini dinilai memiliki misi dan semangat untuk mengajak pelaku UKM atau agrobisnis agar bisa berbisnis secara modern berbasis teknologi atau disebut Agrobisnis 4.0.
Baca: Emil Dardak Ajak Sarjana Unigres Bangun Jawa Timur
Di depan nelayan, petani, pelaku UKM dan peternak Banyuwangi, Emil yang didapuk sebagai pembicara tentang Agrobisnis 4.0 menjelaskan panjang lebar dan detail tentang konsep ini.
"Adanya Agrobisnis 4.0 diharapkan pendapatan petani, peternak dan perkebunan skala kecil atau tradisional menjadi lebih meningkat. Sebab, memanfaatkan teknologi berbasis block chain, share economic melalui solusi bisnis agro 4.0 berbasis sharing ekonomi," paparnya.
Sederhananya, tandas Emil, Agronisnis 4.0 dapat membuka peluang pasar regional dan global bagi hasil produksi pangan lokal. Sebab, konsep ini didasari empat hal yakni crowd funding, crowd marketing, crowd logistic dan crowd sourcing.
Baca: Emil Komitmen Perhatikan Kemajuan Pendidikan Swasta
"Crowd funding memungkinkan generasi milenial perkotaan untuk berinvestasi di bidang pertanian, berkebun, perikanan dan perternakan," jelas Emil.
Sedangkan crowd marketing akan memudahkan konsumen, baik di dalam maupun luar negeri untuk melakukan pembelian secara online, termasuk melalui lelang virtual.
Baca: Batik Trenggalek, Oleh-oleh Emil untuk Michael Bloomberg
Ketiga, crowd logistic, berarti adanya kerjasama di antara para pelaku usaha pergudangan dan transportasi untuk membawa produk panen kepada konsumen dimanapun berada.
"Sebagai contoh, produk masuk ke dalam kereta api (KA) di malam hari, tiba keesokan pagi di kota tujuan dan langsung disebar menggunakan transportasi online ke pembeli," paparnya.
Potensi Investasi Produk
STAN KADIN JATIM: Emil Dardak mengunjungi stan Kandin Jatim di ajang Indo Agro Expo Banyuwangi, Senin (16/10). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN STAN KADIN JATIM: Emil Dardak mengunjungi stan Kandin Jatim di ajang Indo Agro Expo Banyuwangi, Senin (16/10). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
Sementara dasar terakhir, crowd sourcing, memungkinkan petani menyiapkan potensi investasi dari produk yang dihasilkannya. Emil juga mengemukakan pemanfaatan QR payment yang dapat mengarahkan petani untuk menggunakan dana investasi sesuai tujuan.
"Di portal, penjual dapat menempatkan video pendek. Selain bisa memberikan daya tarik kepada calon pembeli, di sisi lain juga akan memudahkan pengendalian dalam tahapan produksi bagi investor," urainya.
Baca: Tumpang Pitu Perlu Kawalan Khusus dari Pemprov Jatim
Dimas, pelaku agro yang mendengarkan paparan Emil mengaku takjub dan puas atas tawaran konsep yang ditawarkan suami Arumi Bachsin itu. Dia berharap pemerintah mampu memberikan kebijakan yang menjawab tantangan Agrobisnis 4.0.
Pak Emil tahu betul dari urusan agro dari hulu ke hilir. Saya harap konsep yang dijelaskan Pak Emil nantinya bisa diterapkan melalui kebijakan pemerintah, katanya.
Selain memberikan materi, dalam kesempatan tersebut, Emil juga sempat berkeliling di beberapa stand.