Tumbuh 5,57 Persen, Ekonomi Jatim Ditopang Koperasi-UMKM

KONTRIBUSI UMKM-KOPERASI: UMKM dan koperasi di Jatim berkontribusi besar atas pertumbuhan ekonomi Jatim. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Pertumbuhan ekonomi Jatim pada semester I Tahun 2018 mencapai 5,57 persen dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 544,44 triliun. Kondisi ini dicapai berkat dukungan dari koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dari 31,7 ribu koperasi yang ada di Jatim, dapat menghasilkan volume usaha sebesar Rp 13,35 triliun dan SHU sebesar Rp 3,35 triliun, terang Gubernur Jatim, Soekarwo saat Opening Ceremony 6th Koperasi dan UMKM Expo 2018 di Grand City Mall Surabaya, Rabu (15/8).
Karena itu, tandas Pakde Karwo -- sapaan akrab Soekarwo -- sektor koperasi dan UMKM Jatim sudah berada dalam ihdinas shirotul mustaqim (jalan lurus dan tepat) dalam mendorong perekonomian Jatim.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jatim, lanjut Pakde Karwo, juga mengalami peningkatan signifikan. Pada 2012 UMKM mampu berkontribusi terhadap PDRB sebesar 54,98 persen. Dengan asumsi ceteris paribus, maka kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim pada 2016 sebesar 57,52 persen.
Baca: Inovasi Communal Branding, Cara Emil Proteksi UMKM Jatim
UMKM di Jatim juga memberikan kontribusi besar terhadap realisasi penanaman modal. Hal ini dilihat dari realisasi investasi Jatim pada 2017 sebesar Rp 152,39 triliun, sementara pada semester I Tahun 2018 sebesar Rp 95,95 triliun atay meningkat 22,87 persen dari periode yang sama pada 2017.
Dari data tersebut, pada 2017 kontribusi PMDN Non Fasilitas mencapai 56,34 persen, dan pada semester I 2018 ini meningkat menjadi 74,36 persen. Ini menandakan UMKM mendominasi PMDN Non Fasilitas, dan menjadi sumber utama pendorong pembangunan ekonomi Jatim di tengah perekonomian global yang dinamis.
Peningkatan tersebut, lanjut Pakde Karwo, sejalan dengan melesatnya pertumbuhan UMKM di Jatim. Berdasarkan sensus ekonomi nasional, populasi UMKM Jatim mengalami pertumbuhan signifikan, dari 6,8 juta pada 2012, meningkat menjadi 9,59 juta di 2017.
Baca: 54,98 Persen PDRB Jatim 2017 Berasal dari Sektor UMKM
Dari 9,59 juta UMKM tersebut, sebanyak 4,61 juta UMKM di sektor non pertanian, dan 4,98 juta UMKM di pertanian, terang Gubernur kelahiran Madiun tersebut.
Pertumbuhan sektor koperasi dan UMKM ini, imbuh Pakde Karwo, juga membawa dampak positif bagi penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Ini karena sektor tersebut mampu menyerap 18,95 juta tenaga kerja.
"Jika dibandingkan dengan angkatan kerja yang ada, yaitu sebanyak 20,16 juta, maka lebih dari 90 persen angkatan kerja diserap oleh UMKM," tuntasnya.