Dipimpin Debby, Paripurna DPRD Lamongan Setujui 6 Raperda
PARIPURNA: Debby Kurniawan (kanan), Bupati Fadeli (tengah) dan Wabup Kartika Hidayati dalam paripurna DPRD Lamongan, Rabu (6/6) malam. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR
LAMONGAN, Barometerjatim.com Usai dilantik sebagai ketua DPRD Kabupaten Lamongan menggantikan Kaharuddin, Debby Kurniawan langsung memimpin rapat paripurna hari keempat persetujuan enam Raperda Tahap I Tahun 2018, Rabu (6/6) malam.
"Rapat paripurna malam ini salah satunya persetujuan enam Raperda yang kemarin dibahas. Kemudian penyampaian nota pengantar bupati tentang pertanggungjawaban keuangan APBD 2017," terang Sekretaris DPRD Lamongan, Aris Wibawa.
Raperda yang disetujui, lanjut Aris, yakni Raperda Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah, Raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, Raperda Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Desa, serta Raperda Tentang Perizinan Praktek Mandiri Perawat.
Baca: Anak Bupati Fadeli Dilantik Jadi Ketua DPRD Lamongan
"Sedangkan dua Raperda lainnya adalah Raperda Pencabutan Perda Nomor 25 Tahun 2010 Tentang Retribusi Izin Gangguan dan Raperda Pencabutan Atas Perda Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Izin Gangguan sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 4 Tahun 2015," terangnya.
Meski berakhir dengan persetujuan enam Raperda, paripurna sempat diskorsing sekitar 15 menit akibat interupsi sporadis dari salah seorang anggota DPRD peserta rapat. Interupsi terjadi saat pembacaan nota pengantar pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2017 oleh ketua DPRD Lamongan.
Baca: Anak Fadeli Ketua DPRD Lamongan, Kahar Menghilang
"Iya tadi sempat diskorsing, karena ada interupsi dari Fraksi PPP saat pembacaan nota pengantar fraksi-fraksi," terang Debby yang anak Bupati Lamongan, Fadeli tersebut usai memimpin paripurna yang berlangsung hingga larut malam.
Paripurna digelar secara maraton mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Hadir dalam paripurna Bupati Fadeli, Wakil Bupati Kartika Hidayati, serta jajaran Forkopimda dan OPD Pemkab Lamongan.
Sempat Tegang
Debby yang baru kali pertama memimpin rapat paripurna, mengaku sempat dibuat tegang saat terjadi interupsi hingga terjadi perdebatan alot sesama anggota Fraksi PPP.
Namun perdebatan dapat teratasi, setelah para pimpinan memutuskan skorsing dan memilih keluar dari ruang rapat untuk memanggil kedua belah pihak agar menyelesaikan persoalannya secara internal partai.
"Tadi sempat merasa tegang. Tapi kita sudah atasi karena masalah internal partai, jadi kita mempersilakan untuk menyelesaikan di internal fraksi atau partai," aku politikus Partai Demokrat itu.
