Jalan Sehat Nasdem, Emil: Manfaat Jalan Kaki Luar Biasa

JALAN SEHAT RESTORASI: Emil Dardak di sela memberangkatkan peserta Jalan Sehat Restorasi Partai Nasdem di Medokan Semampir, Surabaya, Minggu (29/4). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Cawagub Jatim nomor urut satu, Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan. Meski sudah memiliki asuransi kesehatan, bukan berarti kita ingin sakit.
Kita harus terap menjaga kebugaran dengan berolahraga seperti ini, ujarnya saat memberangkatkan peserta Jalan Sehat Restorasi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Medokan Semampir, Surabaya, Minggu (29/4).
Emil lantas mengutip riset yang menyebutkan masyarakat di Tanah Air termasuk kelompok warga dunia yang kurang tertarik berjalan kaki. Padahal manfaat jalan kaki itu luar biasa, sambungnya.
Baca: Simbol Pengasih, Nasdem Hadiahi Emil Akik Kecubung
Dalam kesempatan tersebut, bupati Trenggalek non aktif ini juga menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Tidak hanya gratis saja yang dikejar, tapi juga harus dibarengi dengan kualitas yang baik, termasuk mumpun soal life skill.
Anak-anak kita jangan hanya pintar berhitung saja, tapi harus ada kemampuan lebih lainnya. Kalau hanya pandai berhitung, peran tersebut pastinya kalah dengan aplikasi atau mesin hitung kalkulator, tutur doktor ekonomi pembangunan itu.
Emil lantas berbagi pengalaman terkait menjaga mutu pendidikan di Trenggalek, dengan mengirimkan beberapa guru pendidik di daerah yang dipimpinnya ke salah satu perguruan tinggi di Jatim.
Baca: Istimewa! Duet Maut Anji-Emil Sihir Milenial Malang
Ada enam daerah di Jatim ini yang beberapa sekolahnya dijadikan sekolah percontohan. Tidak hanya mengajarkan teori, namun memberikan kemampuan skill dan membina karakternya. Dari enam daerah itu salah satunya Trenggalek, ujarnya.
Sementara itu sejumlah peserta jalan sehat mengaku terkesan dengan sambutan singkat Emil.
Baru lihat dan dengar secara langsung sekarang, ternyata orangnya selain ganteng juga hebat memanfaatkan waktu. Sedikit bicara, tapi bicaranya penting dan substansial, ujar Wita, seorang profesional muda warga Surabaya.