Luluh Didatangi Sukmawati, PWNU Cabut Laporan di Polda

PWNU CABUT LAPORAN: Sukmawati Soekarnoputri usai melakukan pertemuan tertutup dengan kiai PWNU Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR
SURABAYA, Barometerjatim.com Sikap tegas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim atas puisi Sukmawati Soekarnoputri akhirnya 'luluh'. Ini setelah mereka didatangi bibi Cawagub Jatim, Puti Guntur Soekarno itu di kantor PWNU Jatim, Rabu (16/4).
PWNU Jatim juga akan mencabut laporannya di Polda Jatim. "Atas perintah kiai tentunya, nanti aduan itu akan kami cabut, insyaallah hari ini. Ansor ada di sini, LBH (Lembaga Bantuan Hukum) kita di sini," ujar Ketua PWNU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah.
Menurutnya, kasus ini akan dimediasi oleh Polda Jatim, karena setiap ada aduan polisi berhak memediasi untuk islah atau damai. "Kalau tidak tercapai baru kita KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). Kalau bisa, maka nanti akan ditindaklanjuti proses untuk damai," tambahnya.
Baca: Ansor Jatim Tak Patuh, Gus Abid: Bisa Dicabut Lewat LBH PP
Pihaknya juga mengapresiasi upaya Sukmawati dengan kiai sepuh. Langkah ini sebagai upaya untuk menjaga kondisi dan situasi yang tenang di tengah masyarakat, sekaligus sebagai upaya memperbaiki kualitas diri yang berhubungan dengan publik.
Dalam pertemuan tertutup itu, para kiai memberikan nasihat di antaranya agar banyak membaca istighfar, mohon ampun kepada Allah Swt. Tidak mengulangi lagi memancing kegaduhan masyarakat, khususnya umat Islam.
"Beliau sudah berkomitmen untuk itu. Kami atas nama kiai memaafkan kekhilafan Bu Sukma yang menimbulkan kontroversial di tengah masyarakat," ungkapnya.
Baca: Gus Sholah: Adzan Itu Penting, Sukmawati Tak Paham Puisinya
Pihaknya juga mengimbau Nahdliyin (warga NU) untuk mengikuti langkah kiai sepuh. Referensinya adalah ajaran Rasulullah, cara berdakwah Wali Songo dan santri-santrinya, termasuk pendiri NU.
Sementara Sukmawati tidak banyak komentar usai pertemuan dengan para kiai. "Saya sendiko dawuh dengan para kiai dan pengurus PWNU. Ceritanya ya panggilan jiwa saya, bahwa saya harus berkunjung ke PWNU," ungkapnya.