Kadinsos Jatim: BOP PKH Rp 600 Ribu, Bukan Rp 650 Ribu

Reporter : barometerjatim.com -
Kadinsos Jatim: BOP PKH Rp 600 Ribu, Bukan Rp 650 Ribu

LURUSKAN BESARAN BOP PKH: Kepala Dinsos Jatim, Sukesi meluruskan besaran BOP PKH sebesar Rp 600 ribu, bukan Rp 650 ribu. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR

SURABAYA, Barometerjatim.com 'Gagal paham' Wagub Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) soal besaran Bantuan Operasional Pendamping (BOP) Program Keluarga Harapan (PKH) membuat resah serta memantik kritik dari sejumlah pihak, termasuk pegiat sosial.

Seperti diberitakan, Gus Ipul menyebut BOP PKH sebesar Rp 650 ribu, padahal yang benar Rp 600 ribu sekali pencairan dari total tiga kali pencairan dalam setahun. Kesalahan ini pun langsung diluruskan Kepala Dinas Sosial Jatim, Sukesi agar tak memicu kesan ada penyelewengan dalam penyalurannya.

"Iya kesan orang luar (menimbulkan kesan ada penyelewengan). Kalau pendamping (PKH) mereka terima Rp 600 ribu dikurangi pajak. Besarannya sama untuk seluruh Jatim," terangnya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/12).

Baca: Gagal Paham, Gus Ipul Picu Dugaan BOP PKH Diselewengkan

Selain itu, lanjut Sukesi, pihak Pemprov Jatim juga ikut sharing anggaran, "Misalnya untuk peningkatan skill pendamping PKH lewat kegiatan bimbingan teknis," terangnya.

BOP adalah dana dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui proses pengajuan dan dilewatkan Pemprov Jatim.  Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan sosial, termasuk dana rehabilitasi, pemberdayaan serta perlindungan sosial untuk Jatim sebesar Rp 6 triliun lebih pada 2017.

Suksesi menambahkan, selain BOP, pendamping PKH juga menarima honor setiap bulannya. Bedanya, honor langsung ditransfer ke rekening masing-masing. "Jumlahnya bervariasi, sesuai tahun pengangkatan," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah koordinator lapangan (Korkap) pendamping PKH juga memastikan BOP yang mereka terima sebesar Rp 600 ribu, bukan Rp 650 ribu seperti pernyataan Gus Ipul.

Baca: Kritik Khofifah, Bukti Gus Ipul Tak Tahu Cara Atasi Kemiskinan

Jumlah yang kami terima dan sesuai yang kami laporkan Rp 600 ribu, terang Korkab Pendamping PKH Kabupaten Jember, Syarif. "Seluruh Jatim sama. Tahun ini kami menerima BOP sebanyak tiga kali atau total Rp 1,8 juta dengan pencairan empat bulan sekali.

Hal sama ditegaskan Korkab Pendamping PKH Kabupaten Trenggalek, Aan. Kalau BOP kita terima Rp 600 ribu. Untuk seluruh Jatim sama kok. Tahun ini kita terima tiga kali atau total Rp 1,8 juta, pencairannya lewat provinsi, jelasnya.

Lantaran ini melibatkan uang negara, sejumlah pihak pun meminta Gus Ipul agar tidak salah menyebut angka karena bisa memicu dugaan penyelewengan.

Baca: Maju Gubernur, Cara Berpikir Gus Ipul Jangan Sekelas Bupati

Masa Gus Ipul yang sudah menjadi Wagub hampir selama 10 tahun tidak tahu dan masih salah mengucapkan nilai bantuan operasional PKH, padahal PKH di Jatim sudah berjalan selama 10 tahun, kata Muhammad Munib, pegiat sosial dari Berbenah Foundation.

Bagi Munib, ketidakpahaman Gus Ipul tersebut semakin membuat banyak pihak ragu atas kinerjanya menjadi Wagub selama ini, terutama dalam menyelesaikan problem kemiskinan di Jatim.

Bagaimana mau mengatasi kemiskinan, kalau hal sepele kayak gini saja beliau tidak tahu. Pemimpin harus tahu masalah dan kebijakan, jangan sampai tidak tahu masalah apalagi tidak menguasainya, tandasnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.